Terbit Rencana Peranginangin Bukan Orang Biasa, Pengaruh Kuatnya Bikin Warga Langkat Enggan Bicara
Selama 10 tahun berdiri, kerangkeng yang diklaim sebagai tempat pembinaan oleh Bupati nonaktif Langkat itu belum mendapat izin.
TRIBUN-MEDAN.COM - Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Peranginangin disebut-sebut bukan orang biasa.
Pengaruhnya yang kuat membuat penghuni sel kerangkeng di rumahnya pun tak merasa jadi korban.
"Jadi ada yang selama empat tahun di dalam tahanan tetapi nggak merasa jadi korban. Orang, di dalam waktu lama berada di pembatasan mereka, tidak merasa menjadi korban seolah-olah diperlakukan secara baik-baik," ujar Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu dalam konferensi pers secara daring, Senin (31/1/2022).

Terbit Rencana Perangin-angin menjadikan kerangkeng yang ada di belakang rumahnya sebagai tempat rehabilitasi bagi pecandu narkotika dan remaja nakal.
Selama 10 tahun berdiri, kerangkeng yang diklaim sebagai tempat pembinaan oleh Bupati nonaktif Langkat itu belum mendapat izin.
Memakan Korban Jiwa
Temuan investigasi Komnas HAM dan LPSK menegaskan dugaan Migrant Care bahwa terjadi penganiayaan terhadap penghuni kerangkeng.
Bahkan Komnas HAM menemukan fakta adanya korban meninggal akibat penganiyaan yang dilakukan dalam program pembinaan di rumah Terbit Rencana Perangin-angin.
Polisi juga menemukan fakta yang sama.

Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak bersama dengan tim Komnas HAM tinjau penjara di kediaman pribadi Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Rabu (26/1/2022). (TRIBUN MEDAN/WEN SATIA)
Bukan orang biasa
Meski begitu, mayoritas warga setempat malah merasa keberadaan sel kerangkeng Bupati nonaktif Langkat untuk tempat rehabilitasi justru membantu.
Sekalipun program menyalahi prosedur, banyak masyarakat sekitar menganggap tak ada yang salah dengan keberadaan sel kerangkeng.
Sejumlah keluarga penghuni kerangkeng bahkan sempat menolak penutupan lokasi itu.
LPSK menilai, faktor sosial menjadi alasan warga membenarkan apa yang dilakukan Bupati nonaktif Langkat.
Status sosial Terbit Perangin-angin dinilai membuat orang enggan berterus terang terkait kasus ini.
"Mereka sejauh ini belum bilang ancaman, tekanannya kaya apa. Tetapi ada situasi sosial yang saya gambarkan, bupati ini orang berpengaruh baik di ormas, pengusaha, dan pejabat daerah."
"Dengan membaca suasana batin di sana memang berat untuk terang-terangan di depan publik, perlu pendekatan," kata Edwin.