News Video
PERINTAH EDY RAHMAYADI Demi Cegah Penyebaran Varian Omicron, Sekolah Harus Lakukan Hal Ini
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, telah memutuskan untuk memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Hybrid di Sumatera Utara.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: M.Andimaz Kahfi
PERINTAH EDY RAHMAYADI Demi Cegah Penyebaran Varian Omicron, Sekolah Harus Lakukan Hal Ini
TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Dalam langkah mencegah penyebaran virus corona varian omicron, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, telah memutuskan untuk memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Hybrid di Sumatera Utara.
Hal ini diungkapkan Edy, ketika menggelar rapat gabungan penanganan Covid-19 bersama Forkopimda Sumatera Utara, di Medan, Senin (7/2/2022) kemarin.
Menanggapi keputusan ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karo juga dikabarkan sudah mengambil langkah sesuai dengan keputusan Edy yang juga selaku Ketua Satgas penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara.
Dari penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Dr Eddi Surianta Surbakti, pihaknya mulai hari ini sudah membuat surat edaran tentang langkah yang akan dilakukan selanjutnya.
"Memang sesuai hasil rapat di Provinsi yang kita dapat kemarin, ada salah satunya ialah penerapan pembelajaran Hybrid. Jadi kita di Kabupaten Karo, juga sudah mengeluarkan surat edaran untuk melaksanakan hal serupa," kata Eddi, ketika ditemui di Kantor Disdik Kabupaten Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe, Selasa (8/2/2022).
Dijelaskan Eddi, mulai hari ini pihaknya sudah membuat surat edaran dan lansung menyebarkannya ke semua sekolah di bawah jajaran Disdik Kabupaten Karo.
Sebagaimana arahan pembelajaran hybrid ini dilakukan dengan cara dari kapasitas sekolah, siswa dibagi 50 persen tatap muka, dan 50 persen lagi jarak jauh atau online.
"Hari ini sudah kita sebar juga ke sekolah, dan pembelajaran hybrid ini mulai kita lakukan pada Rabu (9/2/2022) besok sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sesuai dengan situasi perkembangan Covid-19," ucapnya.
Diketahui, sebelumnya sekolah di Kabupaten Karo juga sudah menggelar pembelajaran 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Ketika ditanya seperti apa kondisi pembelajaran 100 persen yang digelar hingga hari ini, Eddi menjelaskan jika sesuai dari laporan seluruh sekolah semuanya berjalan dengan baik.
Hanya saja, yang masih menjadi perhatian mereka ialah mengenai masih kurang sadarnya siswa dalam mengenakan masker terlebih ketika jam pelajaran sudah selesai.
Untuk itu, disebutkan Eddi hal inilah yang harus menjadi perhatian lebih oleh pihak sekolah untuk meningkatkan kepatuhan siswa.
"Kita mengimbau kepada sekolah, untuk tetap melakukan edukasi kepada para siswa untuk meningkatkan kesadaran dalam menggunakan masker. Meskipun itu sudah di luar jam pelajaran dan sudah di luar sekolah," katanya.
Lebih lanjut, dijelaskan Eddi penerapan 50 persen pembelajaran lansung dan 50 persen pembelajaran secara online ini, nantinya sekolah diminta untuk mengatur jam pelajaran setiap siswa.