Pamah View, Lokasi Wisata Baru di Langkat yang Tawarkan Suasana Alam, Bisa Camping Juga

Tidak hanya sekadar kolam saja, pengelola memanjakan pengunjung dengan air terjun kecil yang berasal dari atas. 

Penulis: Satia | Editor: Ayu Prasandi
HO
Pamah View yang berada di Dusun Pamah Semelir, Desa Telagah, Sei Bingai, Kabupaten Langkat ramai dikunjungi akhir pekan. 

TRIBUN MEDAN.COM, BINJAI- Lokasi wisata Pamah View yang berada di Dusun Pamah Semelir, Desa Telagah, Sei Bingai, Kabupaten Langkat ramai dikunjungi akhir pekan. 

Bagi pengunjung yang berasal dari Kota Binjai, dapat menempuhnya dengan menggunakan sepeda motor.

Waktu tempuh 1 jam lebih dengan jarak 46 kilometer dari Kota Rambutan. 

Papan penunjuk arah menuju Pamah View terlihat di Jalan Lintas Binjai-Telagah.

Untuk sampai ke lokasi, wisatawan harus berjalan kaki kurang-lebih 1 kilometer dari jalan alternatif Langkat-Karo. 

Baca juga: Penatapan, Lokasi Wisata di Karo yang Tawarkan Keindahan Pemandangan Alam Sambil Kulineran

Sayang, jalan yang menanjak naik ke atas ini kondisinya tidak mulus.

Banyak bebatuan di sepanjang jalan kecil menuju Pamah View.

Padahal akses tersebut tidak hanya menuju Pamah View saja.

Juga ada tempat wisata Sawah Tidur yang ditemui diawal, sebelum bertemu dengan Pamah View

Setibanya di sana, rasa letih dalam perjalanan tentu akan terbayar.

Pengunjung yang terbawa suasana sejuknya udara, ingin buru-buru nyebur ke kolam dengan air berwarna hijau. 

Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi seluas 6 hektare ini mau dibuat ladang untuk berkebun dan menanam bawang pada tahun 2019 lalu.

Namun karena tanahnya banyak terdapat bebatuan, pemilik tanah pun mengeksplorasikannya menjadi objek wisata sekitar tahun 2020.

"Jadi kita kasih nama lokasi ini Pamah View kenapa? Karena kita berada di puncak paling atas dan memandang ke (Dusun) Pamah Semelir, makanya kita kasih nama Pamah View. Nah kalau fasilitas yang tersedia, sebenarnya kita belum ready terbuka untuk umum. Hanya saja, antusias pengunjung begitu tinggi," ujar Pengelola Pamah View, Awan. 

Baca juga: Air Terjun Simolap, Tempat Wisata di Humbahas, Berada di Tengah Hutan Belantara

Pengelola saat ini baru menyediakan 9 pondok untuk bersantai usai berendam di kolam air yang dingin tersebut.

Tidak hanya sekadar kolam saja, pengelola memanjakan pengunjung dengan air terjun kecil yang berasal dari atas. 

Bebatuan disusun pada alirannya untuk menjadikan air terjun kecil dengan arusnya yang deras turun ke bawah. Kedalaman kolam tersebut seleher orang dewasa atau sekitar 1,5 meter. 

Memang lokasinya tampak belum siap seutuhnya. Jalan setapak di sekitaran Pamah View dengan luas sekitar 6 hektare belum rampung sepenuhnya. 

Karenanya, sambung Awen, Pamah View akan terus berbenah demi memanjakan pengunjung yang ingin melepas penat sambil menyatu dengan alam.

"Sebenarnya kita belum grand opening, cuma karena antusias tinggi dan enggak mau kecewa, jadi mau enggak mau walaupun belum rampung, kita sudah terima pengunjung," beber pria berusia 36 tahun ini. 

Di lahan yang luas ini, lanjut Awen, Pamah View berencana akan menghadirkan penginapan bagi pengunjung yang ingin menginap demi menikmati udara sejuk pegunungan pada malam hingga pagi hari.

"Nantinya tempat ini selain ada kolam, kemudian ada camping ground, juga ada cottage nantinya kita bangun di atas, glamping juga ada dan semua fasilitas wisata yang menyatu dengan alam," beber dia. 

Baca juga: Air Terjun Simolap, Tempat Wisata di Humbahas, Berada di Tengah Hutan Belantara

Glamping atau glamorous camping belakangan diminati oleh banyak kalangan. Apalagi kawula muda.

Mereka dapat camping ala anak mami-papi. Hal tersebut merupakan inovasi baru di bidang akomodasi dan pariwisata yang sedang populer beberapa tahun belakangan.

Glamping memberikan pengalaman menginap di tenda dengan fasilitas yang tidak kalah mewah dari hotel bintang lima.

Untuk tiket masuk, pengunjung Pamah View membayar Rp 20 ribu per orangnya. 

Selain pondok santai yang disiapkan, pengelola menghadirkan musola untuk pengunjung beragama Islam yang ingin menunaikan ibadah salat. 

"Kalau untuk pondok kita, (bayar) Rp50 ribu. Tapi kita pun nantinya banyak fasilitas yang tidak perlu berbayar. Jadi di area atas itu nanti banyak area tenda, kemudian di sebelah sana kita sudah siapkan beanbag juga dan itu kapasitasnya ratusan," urai Awen. 

Beanbag merupakan sofa yang menyerupai bantalan besar berisi styrofoam yang nyaman banget diduduki. 

Pengelola menyediakan beanbag ini dengan menghadap langsung ke arah sawah dan di belakangnya terdapat dataran Pegunungan Leuser yang berbaris, sehingga mengeluarkan udara yang sejuk. 

Karenanya, Awan berpesan kepada pengunjung yang ingin melepas ke sini untuk tidak perlu khawatir dengan harga tiket masuk.

Bahkan dia juga bilang, sebenarnya tidak perlu sewa pondok untuk bersantai usai nyebur ke kolam. 

"Karena memang fasilitas untuk duduk free-nya banyak. Dan kemudian pondok kita saat ini juga terbatas, nantinya akan kita tambah terus karena saat ini masih dalam tahap pengerjaan," bebernya. 

Baca juga: KEREN, Ini Ragam Kegiatan Jokowi di Danau Toba, Daerah Wisata Super Prioritas

Pengunjung yang datang kebanyakan mereka yang sudah berkeluarga membawa anak-anaknya mandi di kolam Pamah View. Dia mengakui, antusias pengunjung cukup tinggi ke Pamah View

"Mau enggak mau, kita sudah mulai terima dan kita juga enggak memprediksi ternyata jumlahnya segini banyak dan segini besar. Dan kita sebenarnya juga malu karena kita tidak bisa mempersiapkan kapasitas tempat duduk, takutnya pengunjung jadi kecewa," tambah dia. 

Selain pondok dan musola, Pamah View juga menghadirkan kamar mandi dan kamar ganti pakaian basahan. Di Pamah View pun ada kantin yang menawarkan harga tidak mengoyak kantong pengunjung. 

Dia mengimbau kepada pengunjung agar menjaga kebersihan di Pamah View. Sebab, pengelola menghadirkan banyak tempat sampah agar tidak membuang secara sembarang. 

"Kita basic-nya back to nature, jadi kita di sini pun semua sarana dan prasarana kita buat menyatu dengan alam. Contohnya saja alat musik ataupun musik-musik yang biasa di tempat wisata lain, kita enggak pasang. Tujuannya, agar kita mendengar suara alam dengan gemercik air," ujar dia. 

Ditambah lagi, air kolam tersebut dialiri langsung dari mata air pegunungan. "Kalau di hulu sungainya itu berani kita minum karena memang benar-benar steril langsung dari mata air dalamnya," jelas dia. 

(wen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved