KISAH Pedagang Mainan Rela Dibayar Pakai Durian: Saya Melihat Betapa Hebatnya Pengorbanan Ayah
“Saya melihat riak di wajahnya yang berlinang air mata bercampur dengan emosi dan kelegaan karena dapat memenuhi keinginan putranya.''
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Tariden Turnip
“Pelanggan kemudian kembali ke tempat kami berjualan dengan durian sebagai imbalan untuk membayar drone, mobil remote control, dan mainan kecil lainnya yang harganya lebih dari RM200 (Rp 686 ribu).” Ujar Fakhrullah.
Dia mengatakan, ayah anak itu memberi mereka lima sampai enam buah durian.

“Saya melihat riak di wajahnya yang berlinang air mata bercampur dengan emosi dan kelegaan karena dapat memenuhi keinginan putranya. Sementara putranya tampak bahagia dan di sana, saya bisa melihat betapa hebatnya pengorbanan seorang ayah,” katanya.
Mohamad Fakhrullah berharap hal ini bisa memberi pesan dan inspirasi positif bagi para pedagang atau siapapun untuk berbagi rezeki.
“Jangan takut untuk berbagi rezeki. Percayalah, rezeki sudah diatur oleh Allah, kita hanya perlu bekerja untuk mendapatkannya.” Ujarnya.
“Dulu saya dan mitra saya mulai dari bawah ketika kami mulai berjualan mainan di pinggir jalan pada saat Perintah Pengendalian Gerakan (karantina) dan kemudian mencoba membantu orang lain sesuai kemampuan kami,” ujarnya yang sudah memiliki toko mainan, Wael.
(Yui/Tribun-Medan.com)