PEMASANG Spanduk Khawatir Tanjungbalai Jadi Kota Korup, Dampak Istri Syahrial Calon Wakil Walikota
Pemasang spanduk penolakan Sri Silvia sebagai pemimpin Kota Tanjungbalai akhirnya buka suara.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Pemasang spanduk penolakan Sri Silvia sebagai pemimpin Kota Tanjungbalai akhirnya buka suara.
Spanduk yang dipasang tersebut terkait protes terhadap Golkar yang memilih istri Walikota Tanjungbalai nonaktifkan M Syahrial terdakwa korupsi sebagai calon wakil Walikota Tanjungbalai melalui rapat pleno DPD Golkar.
Mahmuddin alias Kacak Alonso mengaku bahwa spanduk tersebut dipasangnya mengatasnamakan pemuda Kota Tanjungbalai.
Menurutnya hal tersebut dilakukannya dikarenakan hal bebas berpendapat dilindungi oleh hukum.
"Saya pribadi melakukan hal tersebut merupakan aksi protes saya terhadap istri koruptor yang diusul dan ditunjuk sebagai calon wakil Walikota Tanjungbalai," katanya kepada tribun-medan.com, Selasa(15/2/2022).
Menurutnya, pengusulan Sri Silvia Novita sebagai calon wakil Walikota Tanjungbalai pergantian antar waktu (paw) dinilai telah memberlakukan politik dinasti.
"Jangan terlalu dipaksakan kalau istri seorang koruptor dipilih sebagai calon wakil Walikota Tanjungbalai dinilai sebagai kota korup. Negeri betuah ini jangan dihancurkan hanya segelintir orang," katanya.
Ia mengaku, selain Sri Silvisa Novita, masih banyak kader partai Golkar yang sepatutnya layak naik sebagai PAW Wakil Walikota Tanjungbalai.
"Masih banyak kader terbaik Golkar yang merupakan putra daerah lebih layak naik daripada Vita," katanya.
Ia berharap kepada DPRD Tanjungbalai, yang merupakan titik terakhir penentu siapa yang akan memimpin Kota Tanjungbalai.
"Ini terakhir di DPRD ya, dimana mereka selaku penentu diharapkan membatalkan penetapan Vita sebagai wakil Walikota Tanjungbalai. Kami tidak ingin dipimpin oleh istri seorang koruptor. Tidak mungkin seorang istri tidak mengetahui kudis suami, suami memakan uang negara," pungkasnya.
Golkar pilih Sri Silvia Novita

Penunjukkan Sri Silvia Novita sebagai calon Wakil Walikota Tanjungbalai mendapatkan penolakan dari sejumlah kelompok.
Sri Silvia merupakan istri dari Wali Kota Tanjugbalai Nonaktif Muhammad Syahrial. Syahrial tengah menjalani sidang dalam kasus suap penyidik KPK.
Penolakan Sri sebagai Wakil Wali Kota Tanjugbalai mendapatkan sorotan masyarakat.
Sedikit memberitahu, Golkar telah menunjuk pergantian antar waktu (PAW) wakil Walikota Tanjungbalai melalui rapat pleno yang dilakukan pada Senin (7/2/2022).
Dimana dalam rapat pleno dipilih istri Syahrial, Sri Silvisa Novita sebagai PAW Wakil Wali Kota Tanjungbalai.
Hal tersebut menjadi polemik di Kota Tanjungbalai.
Dimana Pro Kontra terjadi di masyarakat, terbentang spanduk penolakan Sri Silvia Novita sebagai Wakil Wali Kota Tanjungbalai.
Dalam spanduk tersebut, tertulis bahwa penolakan tersebut dikarenakan Sri Silvisa Novita atau yang akrab dipanggil Vita sebagai istri Syahrial.
"GM Pekat-IB menolak (Istri Koruptor) untuk memimpin Kota Tanjungbalai," tulis spanduk tersebut.
Dalam spanduk itu juga tertulis bahwa masyarakat Tanjungbalai ingin Tanjungbalai bersih.
"Demi Tanjungbalai Bersih. #Maudibawakemanakotakerangini," tulisnya dalam spanduk tersebut.
Sementara, Syu'aib, Sekretaris DPD Golkar Tanjungbalai saat dikonfirmasi tribun-medan.com membenarkan bahwa istri Syahrial telah terpilih sebagai calon wakil Walikota Tanjungbalai melalui rapat pleno.
"Iya, ibu Sri Silvisa Novita terpilih sebagai calon wakil Walikota Tanjungbalai melalui rapat pleno yang dilakukan oleh DPD Golkar pada Senin(7/2/2022) lalu," kata Syu'aib melalui telepon seluler, Selasa(15/2/2022).
Katanya, dalam pemilihan tersebut Vita diajukan sebagai calon tunggal dari DPD Golkar Tanjungbalai, dimana yang sudah disepakati oleh pimpinan daerah dan kecamatan.
"Seharusnya dua, namun hanya ibu Sri Silvisa Novita yang diajukan dan tidak ada calon lainnya. Hal itu sepakat dipilih oleh pimpinan," ujarnya.
Ditanyakan tribun-medan.com apa alasan hasil rapat pleno yang memilih Vita sebagai calon wakil Walikota Tanjungbalai, Syu'aib mengaku Vita memiliki suara terbanyak.
"Hasil rapat pleno semua mensetujui bahwa Sri Silvisa Novita diangkat sebagai calon wakil Walikota Tanjungbalai," katanya.
Untuk pengajuan ke DPRD Tanjungbalai, Syu'aib menunggu hasil Definitif Plt Walikota Tanjungbalai Waris Thalib sebagai paw Walikota Tanjungbalai.
"Untuk itu, menunggu Plt Walikota didefinitifkan, kemudian kami ajukan ke DPRD Tanjungbalai," katanya.
Disinggung terkait dengan pro kontra yang ada di masyarakat sekaligus spanduk penolakan yang naik di Kota Tanjungbalai, ia menjawab bahwa hal itu sah-sah saja dilakukan.
"Kami melakukan pemilihan secara sah dan sudah mengikuti prosedur, dimana kami juga telah sesuai dengan regulasi yang ada di Republik Indonesia ini," jawabnya.
Sementara, pemasangan spanduk saat di konfirmasi tribun-medan.com tidak menjawab dan mengangkat telepon dari tribun-medan.com.
(cr2/tribun-medan.com)