Peneliti Temukan Bayi Hiu Hantu di Laut Selandia Baru, Spesies Langka yang Hanya Hidup di Laut Dalam

Hiu Hantu termasuk spesies yang agak tidak jelas dan sering digambarkan sebagai ikan death eye, bersirip sayap yang mengapung di dasar laut dalam.

HO / Tribun Medan
Spesies langka Bayi Hiu Hantu di laut dalam 

TRIBUN-MEDAN.com - Peneliti Selandia Baru menemukan bayi hiu langka yang merupakan spesies ikan yang biasanya hidup di laut dalam.

Bayi Hiu Hantu yang termasuk spesies langka ini ditemukan di perairan lepas Pantai Timur Pulau Selatan, Selandia Baru.

Hiu Hantu termasuk spesies yang agak tidak jelas dan sering digambarkan sebagai ikan death eye, bersirip sayap yang mengapung di dasar laut dalam.

Hiu hantu yang jarang terlihat ini dikenal dengan nama ilmiah Chimaera. Ikan ini juga dikenal sebagai ikan tikus atau ikan kelinci.

Hiu hantu bukanlah hiu pada umumnya, hiu ini berkerabat dekat dengan ikan hiu dan pari yang artinya, ikan hiu ini adalah gabungan dari ikan hiu dan pari.

Salah satu anggota tim peneliti, Dr Brit Finucci, mengatakan ketika mereka memasang pukat penelitian populasi bawah air, bayi hiu hantu itu ditemukan secara tidak sengaja.

“Menemukan Hiu Hantu ini akan membantu kita lebih memahami biologi dan ekologi kelompok misterius ikan air dalam ini,” kata Ilmuwan Perikanan Niwa Dr Brit Finucci dikutip dari laman Stuff, Selasa, (15/2/2022).

Hiu hantu ditemukan di kedalaman sekitar 1.200 meter (sekitar 3.900 kaki) di Chatham Rise, area dasar laut di lepas pantai timur Pulau Selatan.

Mereka adalah ikan bertulang rawan yang memiliki kerangka yang sebagian besar terdiri dari tulang rawan dan embrio.

Hiu Hantu tumbuh dalam kapsul telur yang diletakkan di dasar laut, dan memakan kuning telur sampai mereka menetas.

"Anda bisa tahu Hiu Hantu ini baru menetas karena perutnya penuh dengan kuning telur," kata Brit Finucci,
seorang ilmuwan perikanan yang merupakan bagian dari tim yang membuat penemuan itu, dalam siaran persnya.

Spesies Hiu Hantu yang ditemukan tim belum diketahui dengan jelas. Finucci mengatakan masih sangat diperlukan tes lebih lanjut dan analisis genetik.

"Penemuan bayi hiu ini akan membantu kami lebih memahami spesies ini secara biologis dan ekologis," ujarnya.

"Spesies Hiu Hantu muda dapat hidup di habitat yang sangat berbeda. Mereka memiliki pola makan yang berbeda, bahkan terlihat sangat berbeda dari yang dewasa," lanjutnya.

(mag1/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved