Breaking News

Viral Medsos

DITEMUKAN Sebanyak 1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng Kemasan Ditimbun di Sebuah Gudang di Sumut

Pantesan langka! Telah ditemukan gudang besar yang diduga tempat penimbunan minyak goreng (migor) di wilayah Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Editor: AbdiTumanggor
instagram edy_rahmayadi
Salah satu gudang diduga tempat penimbunan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram, di Kabupaten Deliserdang, Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pantesan langka! Telah ditemukan gudang besar yang diduga tempat penimbunan minyak goreng (migor) di wilayah Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumatera Utara menemukan 1,1 juta kilogram minyak goreng kemasan yang ditimbun di dalam sebuah gudang milik salah satu produsen di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Edy mengatakan, Satgas telah memberi peringatan keras kepada produsen minyak goreng tersebut.

Pemprov Sumut juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar kasus itu bisa segera diproses secara hukum.

Produsen tersebut kemudian diminta untuk segera mendistribusikan minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yaitu seharga Rp 14.000.

Gudang produsen minyak goreng di Deliserdang yang ditemukan menumpuk 1,1 juta kilogram minyak goreng yang siap dipasarkan. Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara menemukan tumpukan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram di dalam gudang yang merupakan milik dari satu produsen di daerah Deliserdang pada Jumat (18/2/2022).
Gudang produsen minyak goreng di Deliserdang yang ditemukan menumpuk 1,1 juta kilogram minyak goreng yang siap dipasarkan. Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara menemukan tumpukan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram di dalam gudang yang merupakan milik dari satu produsen di daerah Deliserdang pada Jumat (18/2/2022). (HO)

Proses distribusi akan diawasi langsung oleh Satgas Pangan Sumut.

"Untuk kasus penimbunan ini, kita juga sudah proses temuan ini dengan pihak kepolisian agar diproses hukum," ujar Edy, dikutip dari akun Instagramnya.

"Intinya sama saya jangan coba-coba bermain di atas penderitaan rakyat saya, apa lagi ini musim pandemi, semua lagi susah. Jadi mari sama-sama kita pakai hati kita agar tidak menzalimi rakyat," ujar Edy.

Informasi yang didapatkan Tribun Medan, ada pun produsen minyak goreng tersebut di antaranya PT. M, PT. A dan PT. P.

Salah satu gudan diduga tempat penimbunan minyak goreng di Kabupaten Deliserdang, Sumut.

Salah satu gudang diduga tempat penimbunan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram, di Kabupaten Deliserdang, Sumut. (instagram edy_rahmayadi)

Berikut rekasi warganet terhadap postingan Gubernur Edy Rahmayadi tersebut:

lisa_anggraini_766hi: Ditimbun di gudang suatu produsen di kabupaten Deli Serdang, di kotak jelas sekali ya nama merk-nya, merk itu masih satu grup sama salah satu retail minimarket terbesar di Indonesia #cmiiw.

rahmadsyah_pulungan: Alhamdulillah mantap pakk ditambah kalau bisa premanisme kota medan dibabat habis jg pak.. Biar maju medan kita ini .

Seperti diketahui, masyarakat saat ini tengah kesulitan mencari keberadaan minyak goreng murah.

Warga Datang Jauh-jauh dari Sibolga-Tapanuli Tengah ke Kota Medan Hanya untuk Mendapatkan Minyak Goreng

Demi mendapatkan minyak goreng (migor), warga Sibolga-Tapteng terpaksa datang ke Kota Medan, Sumatera Utara. Mereka harus rela berjam-jam di perjalanan.

Setidaknya, mereka menempuh perjalanan 12 jam dari Kota Sibolga-Tapanuli Tengah.

Hal itulah dilakukan ibu Sakila bersama lima temannya.

Mereka pun mengunjungi pusat perbelanjaan Lotte Mart Grosir di Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu (16/2/2022).

Dari amatan Tribun-medan.com, ia bersama rekannya beberapa kali menanyakan kepada petugas untuk pembelian minyak satu kardus.

Namun, petugas Lotte tetap tidak mengizinkan pihaknya untuk mengambil satu kardus minyak.

Karena mengetahui jauh-jauh datang dari Sibolga hanya untuk mendapatkan minyak goreng, petugas pun menganjurkan Sakila bersama rombongannya untuk membuat kartu member Lotte Mart agar bisa mendapatkan 4 liter minyak.

Produk minyak goreng di Lotte Mart Grosir Jalan Gatot Subroto, Kota Medan
Produk minyak goreng di Lotte Mart Grosir Jalan Gatot Subroto, Kota Medan (TRIBUN MEDAN / KARTIKA)

Saat berbincang dengan Tribun-medan.com, Sakila mengaku datang dari Kabupaten Tapteng untuk membeli minyak goreng.

Menurut warga Jalan Muhajirin Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng ini minyak goreng di tempatnya hanya seminggu sekali baru ada.

"Sudah tiga minggu ini minyak goreng kosong. Sementara kita harus jualan gorengan pake minyak, belum untuk rumah sendiri," tuturnya.

Dikeluhkan Sakila, bahwa harga minyak goreng di Sibolga Tapanuli Tengah bisa mencapai Rp 40 ribu per dua liter.

"Udah adanya seminggu sekali harganya juga Rp 40 ribu yang kemasan dua liter," terangnya.

Diakui Sakila, memang ada harga Rp 14 ribu, tapi itu hanya beberapa kali saja.

"Ada tapi itu sepertinya baru dua sampai tiga kali aja, itu pun di Alfamart atau Indomart. Kalau di pasar-pasar itu masih harga Rp 40 ribu dua liter," ucapnya.

Ibu-Ibu Rela Antri Berjam-Jam Sambil Gendong Anak di Toko dan Minimarket untuk Mendapatkan Minyak Goreng.

Ibu-Ibu Rela Antri Berjam-Jam Sambil Gendong Anak di Toko dan Minimarket untuk Mendapatkan Minyak Goreng. (KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Sakila juga mengaku bahwa pihaknya sempat tidak ikut mengantre pada saat ada minyak Rp 14 ribu.

"Kita tidak ikut mengambil, karena kan menurut kabar yang beredar katanya bakalan selamanya segitu dan kemarin stok minyak kita masih cukup," terangnya.

Namun, setelah seminggu mengelilingi Kota Sibolga dan Kabupaten Tapteng, Sakila dan rekan-rekannya mengaku kesulitan mencari minyak. Maka dari itu pihaknya memutuskan untuk ke Kota Medan.

"Karena kabar minyak di Medan ada, jadi mau tidak mau kita ke sini. Itu pun bukan mencari harga Rp 14 ribu, tapi yang penting minyak ada," jelasnya.

Setibanya di Kota Medan ternyata Sakila mendapatkan minyak seharga Rp 14 ribu.

"Syukur sekali karena dapat minyak seharga Rp 14 ribu, rencana mau ambil sekardus untuk jualan tapi tidak diperbolehkan hanya bisa ambil 4 liter minyak goreng," ucapnya.

"Itu pun harus menjadi member Lotte Grosir dulu dan prosedurnya tadi lumayan ribet untuk kita yang udah tua seperti ini," terangnya.

Namun, agar bisa mendapatkan minyak dengan harga Rp 14 ribu, Sakila pun tetap mengikuti aturan yang ada.

Selain itu, Sakila juga mengatakan, bahwa program pemerintah terkait minyak Rp 14 ribu ini malah mempersulit masyarakat, bukan malah membantu.

Alasannya, "karena adanya minyak Rp 14 ribu, masyarakat malah melakukan berbagai cara untuk dapat menyetok minyak goreng sama seperti penggunaan masker awal-awal covid dahulu". 

Sakila bersama lima orang temannya dari Sibolga ini juga mempertanyakan sebab sulitnya minyak di Kabupaten Tapteng khususnya Kota Pandan dan Sibolga.

"Jadi kemana minyak itu semua, apa mungkin ada masyarakat yang lakukan penyetokan minyak di rumahnya?" tanya dia.

Untuk itu, ia berharap agar pemerintah Sumut memantau dan mengawasi pemasokan minyak goreng di Kabupaten Tapteng.

"Karena kami yang berjualan gorengan sangat kesulitan mendapat minyak, harapannya harga minyak goreng standar saja, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal, agar masyarakat tidak menyetok minyak sangat banyak di rumahnya," tutupnya.

Baca juga: Perjuangan Ibu-ibu untuk Bisa Mendapatkan Minyak Goreng, Rela Antre Berjam-jam di Minimarket

Baca juga: Ibu-ibu Rela Antre Berjam-jam Sambil Gendong Anak di Minimarket untuk Mendapatkan Minyak Goreng

Baca juga: Pemkab Pakpak Bharat dan PT Wilmar Grup Kerja Sama Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Salak

Baca juga: Antusias Warga Ikuti Operasi Pasar Murah Migor, Kolaborasi Pemko Medan sama PTPN-IV

Baca juga: Atasi Kelangkaan Minyak Goreng di Medan, Pemko Medan Ajak PTPN 4 Gelar Operasi Pasar

(cr5/Tribun-medan.com/ Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved