Minyak Goreng Langka
5 FAKTA Penimbunan Minyak Goreng di Deliserdang, Dua Kali Didatangi Petugas dan Ditangani Polda
Temuan penimbunan minyak goreng 1,1 juta kilogram di Kabupaten Deliserdang membuat heboh.
3. Ditangani Polda Sumut
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi yang dikonfirmasi mengatakan kalau temuan penimbunan minyak goreng sudah ditangani Polda Sumut.
Karena itu pihaknya pun tidak lagi menangani kasusnya.
" Jadi hari Senin nanti pihak perusahaan itu akan memberikan klarifikasi kepada Polda mengapa itu bisa terjadi (penimbunan). Kita nggak bisa lagilah menangani karena sudah ditangani Polda,"ucap I Kadek.
4. Satgas Pangan melakukan penelusuran
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Utara, Naslindo Sirait mengklaim sudah melakukan penelusuran terkait kelangkaan minyak goreng di Sumut sejak satu minggu yang lalu.
"Memang benar tadi pagi kita menemukan tumpukan minyak goreng di salah satu gudang di Deliserdang. Itu ada 1,1 juta kilogram yang siap dipasarkan namun ditumpuk dalam gudang," ujar Naslindo kepada tribun-medan.com, Jumat (18/2/2022).
Naslindo mengaku sepanjang penelusuran yang dilakukan di lapangan, distribusi minyak goreng memang kerap kosong baik di pasar-pasar maupun ritel.
"Sudah satu minggu lebih kita telusuri memang kosong minyak goreng ini baik di pasar-pasar dan swalayan. Makanya kita coba telusuri lebih dalam terkait hal ini," ungkapnya.
5. Surati produsen minyak goreng
Terkait penemuan ini, Naslindo mengaku pihaknya akan menyurati produsen minyak goreng tersebut untuk dilakukan pertemuan pada Senin (21/2/2022) mendatang.
"Kita sudah surati dan kita akan panggil mereka Senin nanti untuk mendengar klarifikasi apa penyebab penumpukan ini. Apakah ada indikasi pidana di sana yang jelas kita minta itu segera disalurkan," ucapnya.
Menurut Naslindo pihaknya akan menyerahkan kepada Kepolisian Daerah Sumatera Utara terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh produsen minyak goreng yang bersangkutan.
Ia memastikan ke depan pihaknya masih akan terus melakukan pengecekan di berbagai produsen minyak goreng.
Hal ini, kata Naslindo dikarenakan kemungkinan masih ada produsen lainnya yang melakukan praktik serupa.