Berikut Hal-hal yang Memicu Pasangan Kamu Ingin Putus Padahal Masih Cinta, Apa Saja?
Suatu hubungan percintaan tak selalu dilatarbelakangi oleh banyaknya masalah, namun terkadang seseorang dapat memutuskan kekasihnya
TRIBUN-MEDAN.com – Suatu hubungan percintaan tak selalu dilatarbelakangi oleh banyaknya masalah, namun terkadang seseorang dapat memutuskan kekasihnya walaupun dirinya masih sangat cinta.
Situasi seperti itu memang sangat membingungkan dan menjadi momok yang menakutkan bagi kedua pihak.
Namun harus dipahami bahwa setiap orang dapat mengatasi masalah dengan cara yang berbeda.
Dilansir dari Kompas.com bagi kebanyakan orang alasan memutuskan pasangan beragam, ada yang menyebutkan hubungan yang dijalani terasa membosankan, rutinitas yang begitu saja tidak ada perkembangan hingga membuat stres, dan timbul rasa tidak aman dan nyaman bagi kedua pihak.
Hal seperti itu biasanya terjadi karena hilangnya rasa cinta atau ketertarikan dan umumnya akan berujung pada putusnya suatu hubungan jika orang yang bersangkutan tak membuat perubahan dan perbaikan.
Lalu bagaimana dengan seorang kekasih yang meminta untuk menyudahi hubungan walaupun masih cinta?
Hal itu terjadi karena bebeapa faktor memustuskan hubungan walau masih cinta.
Orang tua tidak yakin dengan pasangan
Hal itu menjadi kasus yang sering terjadi dan dalam kasus ini fikiran dan logika dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan perasaan.
Jika hal ini menjadi alasannya pada awalnya hubungan yang kandas akan membuat sakit hati untuk jangka pendek, namun jika difikirkan ternyata lebih baik putus dan mencari pasangan lain dari pada harus memaksakan dengan kekasih saat ini padahal orang tua sudah tidak setuju.
Hubungan tanpa restu dari orang tua dapat membawa kesengsaraan pada akhirnya, maka harus segera diputuskan atau dibenahi.
Tidak melihat masa depan
Mungkin sampai pada kesimpulannya bahwa masa depan tampak suram untuk hubungan bersamamu, meskipun dia mungkin masih cinta denganmu.
Dengan mengambil pilihan putus, dia mungkin berpikir bahwa rasa cinta itu akan pudar seiring berjalannya waktu dan pada akhirnya bisa melupakanmu.
Ada berbagai kemungkinan penyebabnya, mungkin saja kamu sering bepergian larena pekerjaan, mungkin juga kamu tidak ingin memiliki anak, sedangkan dia menginginkannya, atau bisa juga karena kecemburuan.
Yakin dia tak tulus mencintaimu
Ada juga beberapa kasus yang harus kandas di tengah jalan karena sang kekasih yang melihat dirimu tidak menunjukkan usaha yang penuh.
Dan kamu menilai dirinya selalu memanfaatkan dirimu ditengah situasinya yang sulit. Hal itu menjadi alasan banyak pasangan akhirnya harus berpisah.
Jika kamu sudah memiliki pasangan maka cobalah untuk mencintai pasangan mu dengan tulus, agar bisa berlanjut ke pelaminan.
Menjadi Beban Emosional
Hubungan yang sehat dibangun oleh dua orang yang sama-sama bahagia sebelumnya. Kebahagiaan dua orang ini kemudian disatukan sehingga menciptakan kebahagiaan terhadap satu sama lain.
Jangan pernah mengandalkan kalimat kamu akan bahagia dengan menjalin hubungan, selama Kamu tidak bahagia.
Artinya Kamu mengandalkan pasangan Kamu untuk membuatmu bahagia.
Jika ini yang terjadi, pasangan Kamu akan merasa dirinya bertanggung jawab akan kebahagiaan Kamu. Dia akan merasa terbebani untuk memastikan agar Kamu selalu bahagia.
Dinamika hubungan percintaan tersebut toxic, lama kelamaan pasangan Kamu merasa lelah untuk terus bertanggung jawab terhadap kondisi emosional Kamu.
Dan ini tidak ada hubungannya dengan rasa cinta. Bisa jadi ia masih sangat mencintai Kamu, namun ia lelah dan merasa terbebani. Ini menjadi salah satu alasan pria minta putus hubungan walaupun masih cinta.
Selalu insecure dan tidak bisa menjadi diri sendiri
Banyak juga hubungan yang kandas karena rasa percaya diri yang sangat rendah dan mencoba untuk menjadi orang lain.
Hal seperti ini biasanya karena nilai yang ada dalam diri kamu juga tidak berkembang, hubungan yang baik adalah ketika kedua pasangan sama sama bertumbuh jadi lebih baik.
Kedua belah pihak harus bisa menjadi diri sendiri dan harus jujur satu dengan yang lainnya unutk mengurangi banyak pikiran negatif.
Kalau pasangan selalu membandingkan diri hal itu dapat menjadi alasan pasangan untuk mengakhiri hubungan.
(cr18/tribun- medan.com)