Minyak Goreng Langka
PENIMBUNAN Minyak Goreng 1,1 Juta Kilogram Ternyata hanya 150 Meter dari Polresta Deliserdang
Penemuan timbunan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram yang ditemukan ternyata berjarak 150 meter dari Polresta Deliserdang.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Penemuan timbunan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram yang ditemukan ternyata berjarak 150 meter dari Polresta Deliserdang.
Timbunan minyak goreng ini ditemukan oleh Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara di kawasan Kabupaten Deliserdang masih menjadi perbincangan hangat masyarakat Sabtu, (19/2/2022).
Informasi yang dihimpun Satgas menemukan temuan itu di PT Salim Ivomas Pratama yang berada di Jalan Sudirman Kecamatan Lubukpakam.
Perusahaan yang memproduksi minyak goreng dan margarin itu hanya berjarak sekitar 150 meter saja dari Polresta Deliserdang atau sekitar 100 meter dari Pengadilan Negeri Lubukpakam.
Satu hari setelah penemuan tim Satgas ini pihak perusahaan belum bisa diminta konfirmasi.
"Terkait itu (kedatangan Satgas) hari Senin saja datang karena kantor lagi libur hari ini. Kalau Humas namanya Pak Arfin cuma nggak tahu saya nomor teleponnya. Senin saja datang lagi ke sini,"ucap Sutrisno.
Informasi lain yang didapatkan dari salah satu pekerja perusahaan yang meminta agar namanya tidak dituliskan menyebut kalau tim datang ke lokasi pabrik sudah dua kali.
Kedatangan juga diikuti oleh pihak dari Polda Sumut.
"Pertama kali Kamis sore datang timnya baru Jumat pagi datang lagi. Tumpukan minyak gorengnya itu memang ada di temukan area gudang barang. Kalau Jumlahnya berapa nggak tau tapi memang banyak,"ucap salah satu pekerja.
Berbagai merk minyak goreng kemasan di produksi oleh pabrik ini.
Mulai dari merk Bimoli, Delima, dan Amanda.
Selain minyak goreng juga memproduksi margarin di lokasi.
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi yang dikonfirmasi mengatakan kalau temuan Satgas ini sudah ditangani oleh Polda Sumut.
Karena itu pihaknya pun tidak lagi menangani kasusnya.
"Jadi hari Senin nanti pihak perusahaan itu akan memberikan klarifikasi kepada Polda mengapa itu bisa terjadi (penimbunan). Kita nggak bisa lagilah menangani karena sudah ditangani Polda,"ucap I Kadek.
1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng
Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara menemukan tumpukan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram di dalam gudang yang merupakan milik dari satu produsen di daerah Deliserdang pada Jumat (18/2/2022).
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Utara, Naslindo Sirait mengatakan pihaknya memang sudah melakukan penelusuran terkait kelangkaan minyak goreng di Sumatera Utara sejak satu minggu yang lalu.
"Memang benar tadi pagi kita menemukan tumpukan minyak goreng di salah satu gudang di Deliserdang. Itu ada 1,1 juta kilogram yang siap dipasarkan namun ditumpuk dalam gudang," ujar Naslindo kepada tribun-medan.com, Jumat (18/2/2022).
Naslindo mengaku sepanjang penelusuran yang dilakukan di lapangan, distribusi minyak goreng memang kerap kosong baik di pasar-pasar maupun ritel.
"Sudah satu minggu lebih kita telusuri memang kosong minyak goreng ini baik di pasar-pasar dan swalayan. Makanya kita coba telusuri lebih dalam terkait hal ini," ungkapnya.
Terkait penemuan ini, Naslindo mengaku pihaknya akan menyurati produsen minyak goreng tersebut untuk dilakukan pertemuan pada Senin (21/2/2022) mendatang.
"Kita sudah surati dan kita akan panggil mereka Senin nanti untuk mendengar klarifikasi apa penyebab penumpukan ini. Apakah ada indikasi pidana di sana yang jelas kita minta itu segera disalurkan," ucapnya.
Menurut Naslindo pihaknya akan menyerahkan kepada Kepolisian Daerah Sumatera Utara terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh produsen minyak goreng yang bersangkutan.
Ia memastikan ke depan pihaknya masih akan terus melakukan pengecekan di berbagai produsen minyak goreng. Hal ini, kata Naslindo dikarenakan kemungkinan masih ada produsen lainnya yang melakukan praktik serupa.
"Tentu kita masih akan lanjutkan pengecekan ke gudang-gudang produksi minyak goreng. Karena masih ditemukan satu, kemungkinan masih ada lagi produsen nakal lainnya," ucapnya.
Ia juga meminta kepada seluruh produsen minyak goreng untuk tetap menyalurkan minyak goreng sebagaimana mestinya.
"Kita sudah minta mereka menyalurkan dan akan kita awasi terus. Target utama kita kelangkaan minyak goreng bisa teratasi karena di masa pandemi Covid-19 kelangkaan ini bisa menjadi ancaman dan memicu inflasi," ungkapnya.
(dra/cr14/tribun-medan.com).