Minyak Goreng Langka

Perjuangan Emak-emak Berlari Rebutan Minyak Goreng Hingga Temuan Jutaan Kg Minyak di Deliserdang

Mereka yang mengantre membeli minyak goreng mengeluhkan, kelangkaan di Mamasa terjadi sejak pemerintah menerapkan harganya Rp 14.000 per liter.

TRIBUN-MEDAN.COMĀ - Kelangkaan minyak goreng melanda Indonesia. Seperti halnya di Mamasa, Sulawesi Barat.

Masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak goreng dalam tiga pekan terakhir.

Karena itu, sejumlah ibu pun terlihat berdesak-desakan sembari menggendong anak mereka demi memeroleh minyak goreng, baik curah maupun kemasan.

Sejak pagi, ibu-ibu itu sudah terlibat mengantre di toko supaya bisa membeli minyak seharga Rp 14.000 per liter.

Perjuangan mereka begitu berat.

Mereka harus mengantre hingga tiga jam demi mendapat total 4 dus minyak yang dijual oleh minimarket.

Levina, seorang pedagang beras di Pasar Sentral Mamasa mengaku terpaksa menutup usahanya dan memilih datang lebih awal ke toko.

Semua itu demi minyak goreng Rp 14.000 per liter.

"Kami menunggu hingga 3 jam tapi dapatnya hanya 1 liter per orang," kata Levina.

Mereka yang mengantre membeli minyak goreng mengeluhkan, kelangkaan di Mamasa terjadi sejak pemerintah menerapkan harganya Rp 14.000 per liter.

Masyarakat, berharap pemerintah bisa turun tangan membenahi distribusi, sehingga tidak dipermainkan oleh para tengkulak.

Warga menilai, dengan harga murah Rp 14.000, seharusnya mereka tidak kesulitan untuk memerolehnya dan memenuhi kebutuhan dapur mereka.

Mendag Tinjau Pasar

Di tempat terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melakukan kunjungan kerja ke Pasar Tambahrejo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/2/2022).

Didampingi Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Mendag Lutfi meninjau ketersediaan harga bahan pokok, termasuk pengecekan stok dan distribusi minyak goreng (migor) di pasar tersebut.

Lutfi juga memerintahkan agar didatangkan pasokan migor curah di Pasar Tambahrejo.

Langkah ini dilakukan supaya pedagang tidak menjual migor di atas Harga Eceran Tertinggi (HER) sesuai ketetapan pemerintah pusat.

"Di Surabaya ini, mestinya (stok migor) lebih banyak lagi barangnya. Karena Surabaya tempat pengolahan dan distribusi migor," kata Lutfi saat meninjau Pasar Tambahrejo, Jumat.

Ia menjelaskan, dalam empat hari terakhir, pihaknya sudah menggelontorkan 73 juta liter migor curah untuk seluruh wilayah Indonesia.

Menurutnya, jumlah tersebut sebetulnya sudah melebihi dari jumlah keperluan atau konsumsi di masyarakat.

"Keperluannya sebetulnya tidak sampai separuh dari yang digelontorkan itu. Tapi karena ini masih jarang, saya ingin memastikan distribusi itu harus dengan cepat, masif, dan turun segera (ke masyarakat)," ujar dia.

Tentang distribusi migor curah di Surabaya, ia menjabarkan bahwa pasokannya sudah didatangkan.

Lutfi menyebut, setidaknya 4 juta liter migor curah sudah didrop di Kota Pahlawan sejak tanggal 15 Februari lalu.

Karena itu, jika ada kelangkaan migor ia menegaskan akan melakukan pengecekan.

"Saya akan mengecek di mana kebuntuannya? Apakah ada yang main-main dengan ini," tegas dia.

Ditanya tentang pasokan migor untuk ritel atau toko modern, Lutfi menjelaskan jenis migor yang dijual berbeda karena ritel menjual migor kemasan.

Meski demikian, ia menyatakan pasokan migor kemasan juga sudah didatangkan.

"Itu masih dalam proses pengiriman sekarang. Mereka baru jalan hari Selasa (15/2/2022) dan Rabu (16/2/2022) kemarin," ujar dia.

Sedangkan kedatangannya ke Pasar Tambahrejo adalah mengecek ketersediaan dan harga bahan pokok, termasuk migor curah.

Ia menerangkan, pasokan migor itu harus segera sampai ke masyarakat agar tidak ada kelangkaan.

"Sekarang saya bicara minyak goreng curah, agar masyarakat dan UMKM bisa menikmati. Agar masyarakat juga tidak lagi berbondong-bondong beli minyak goreng," imbuhnya.

Karena itu, ia menyatakan pasokan migor curah ke pasar tradisional akan dikirim secara berkala.

Setidaknya ada enam pasar tradisional di Surabaya yang akan dikirimi pasokan migor curah setiap dua hari sekali.

Selain itu, pasokan migor curah juga akan didistribusikan ke pasar-pasar lain di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Lutfi menerangkan, digelontornya pasokan migor curah ini agar tidak ada kelangkaan.

"Supaya bisa jalan, pasarnya itu harus 'basah' bener. Jadi keluar dulu minyaknya semua, supaya harga bisa turun. Nah ini yang sekarang saya kerjakan," kata dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan Pemkot Surabaya akan melakukan pengawasan atas distribusi migor curah ini di pasar-pasar di Kota Pahlawan.

Menurutnya, sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat, harga migor curah dijual Rp 10.500 ke pedagang.

"Kemudian pedagang bisa menjual dengan harga Rp 11.500," katanya.

Sementara harga minyak kemasan Rp 14.000, sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Armuji menambahkan, pengawasan akan dilaksanakan oleh satgas lintas sektor. Ada dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya, Disperindag Pemprov Jatim dan kepolisian.

"Satgas ini nanti yang melakukan pengawasan pelaksanaan di lapangan, bahwa penjualan migor tidak boleh melebihi HET," terang dia.

Armuji berharap, dengan pasokan ini tidak ada kelangkaan migor di Surabaya. Ia juga menginginkan tidak ada panic buying dengan membeli migor dalam jumlah besar.

DITEMUKAN 1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng Kemasan Ditimbun di Gudang Sumut

Telah ditemukan gudang besar yang diduga tempat penimbunan minyak goreng (migor) di wilayah Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumatera Utara menemukan 1,1 juta kilogram minyak goreng kemasan yang ditimbun di dalam sebuah gudang milik salah satu produsen di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Edy mengatakan, Satgas telah memberi peringatan keras kepada produsen minyak goreng tersebut.

Pemprov Sumut juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar kasus itu bisa segera diproses secara hukum.

Produsen tersebut kemudian diminta untuk segera mendistribusikan minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yaitu seharga Rp 14.000.

Gudang produsen minyak goreng di Deliserdang yang ditemukan menumpuk 1,1 juta kilogram minyak goreng yang siap dipasarkan. Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara menemukan tumpukan minyak goreng sebanyak 1,1 juta kilogram di dalam gudang yang merupakan milik dari satu produsen di daerah Deliserdang pada Jumat (18/2/2022). (HO)

Proses distribusi akan diawasi langsung oleh Satgas Pangan Sumut.

"Untuk kasus penimbunan ini, kita juga sudah proses temuan ini dengan pihak kepolisian agar diproses hukum," ujar Edy, dikutip dari akun Instagramnya.

"Intinya sama saya jangan coba-coba bermain di atas penderitaan rakyat saya, apa lagi ini musim pandemi, semua lagi susah. Jadi mari sama-sama kita pakai hati kita agar tidak menzalimi rakyat," ujar Edy.

(cr5/Tribun-medan.com/ Kompas.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved