Demo Sopir Angkot

SOPIR Angkot Medan Keberatan Bus Trans Metro Deli Beroperasi Tanpa Tarif, Demo Kantor Walikota

Pengoperasian bus Trans Metro Deli sejak November 2020 ternyata masih mendapatkan penolakan dari para sopir angkot di kota Medan.

TRIBUN MEDAN / KARTIKA
Ketua Kesper Medan Israel Situmeang saat memimpin aksi di Depan Kantor Wali Kota Medan, Senin (21/2/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pengoperasian bus Trans Metro Deli sejak November 2020 ternyata masih mendapatkan penolakan dari para sopir angkot di kota Medan.

Para sopir angkot mengalami penurunan omzet hingga lebih dari 50 persen lantaran masyarakat lebih memilih untuk menaiki bus Trans Metro Medan yang hingga saat ini beroperasi secara gratis.

Sebelumnya, para sopir yang tergabung di Organda Medan dan Kesper Medan juga turut melakukan seruan aksi.

Adapun pada Senin (14/2/2022) lalu, sopir menggunakan 10 unit angkot melakukan pemasangan spanduk seruan aksi penolakan bus BTS Trans Metro Deli gratis di simpang Amplas, Simpang Kampung Lalang Pinang Baris, dan Simpang Bundaran USU.

Kemudian pada Selasa (15/2/2022), hal serupa juga telah dilakukan di Simpang Pos dan pangkalan angkot di RSUP Adam Malik dan pada Rabu (16/2/2022).

Baca juga: TERUNGKAP Penyebab Truk Tangki Minyak Seruduk Truk Tangki Air dan Dua Mobil Warga di Jalan Ringroad

Baca juga: Kini Dekat dengan Billy Syahputra, Artis Cantik Ini Pernah Dipelet, Dipaksa Mantan Pacar Minum Ini

Sopir angkot demo juga telah memasang spanduk seruan aksi di Simpang Bundaran SIB, Terminal Belawan, dan Pangkalan Angkutan Kita Medan.

Dalam puncak aksi demo di Depan Kantor Wali Kota Medan, Senin (21/2/2022), puluhan sopir angkot mogok untuk menarik penumpang untuk menyampaikan aspirasinya.

"Kita ingin Bus Trans Metro Deli ini dibuat berbayar dan kami ingin agar dibuat feeder pengumpan, jangan hanya mereka saja yang ditolong sementara ribuan angkot ini mati," ungkap Ketua Kesatuan Sopir Pemilik Kendaraan (KESPER) Israel Situmeang.

Dimaksud Israel, jika sopir angkot dijadikan pengumpan ke Bus Trans Metro Deli dan berbayar, maka pihak sopir angkot dapat sejalan dengan bus Trans Metro Deli.

"Mereka jangan melintasi jalan kami. Mereka melintasi protokol aja kami yang mengumpan sama mereka, jadi balance dia. Sejauh ini masih leluasa mereka karena tidak berbayar," tuturnya.

Sementara itu, pihak Organda maupun Kesper juga sejauh ini telah berkoordinasi dengan KPPU dan Dishub Medan namun belum ada tanggapan yang berarti.

"KPPU harus bertindak tegas terhadap pelanggaran bus Trans Metro Deli dan juga Kemenhub RI jangan mempertontonkan persaingan usaha yang tidak sehat antar sesama pengusaha angkutan penumpang," pungkas Israel.

Baca juga: Cerai dari Andika Mahesa, Penampilan Mantan Istri Pertamanya Cantik Bak ABG, Kompak Asuh Anak

Baca juga: AKRTIS Senior Ini Bagikan Kisah Pindah Keyakinan Pada Usia 12 Tahun, Karena Sering Lihat Tetangga

(cr13/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved