Konflik Rusia Ukraina

Kepala Mata-mata Rusia Gugup Digertak Putin: 'Bicaralah Dengan Jelas, Sergei!'

Kepala dinas intelijen luar negeri Rusia nampak gugup ketika Putin menggertaknya.

Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Sergei Naryshkin selama upacara penyambutan kepada perwira senior dan jaksa di Kremlin di Moskow pada 11 April 2019. 

TRIBUN-MEDAN.com - Vladimir Putin meminta Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia untuk "berbicara dengan jelas" selama diskusi televisi tentang wilayah separatis Ukraina.

Bawahannya itu terlihat gugup ketika Putin menggertaknya.

Pada Senin malam, Putin telah memerintahkan tentara ke Donetsk dan Luhansk untuk "menjaga perdamaian".

Rekaman menunjukkan konvoi militer panjang menuju ke timur Ukraina dan citra satelit selama 24 jam terakhir menunjukkan beberapa pasukan baru dan penempatan peralatan di Rusia barat.

Selain itu, terlihat lebih dari 100 kendaraan di lapangan terbang kecil di Belarus selatan, yang berbatasan dengan Ukraina.

Rusia mengadakan pertemuan dewan keamanan membahas tentang Ukraina pada hari Selasa.

Pertemuan dipimpin oleh Putin dan menghadirkan Sergei Naryshkin, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri negara itu, untuk memberikan pendapatnya.

Putin dalam beberapa kesempatan menyuruhnya untuk "berbicara terus terang" dan tampak frustrasi, sementara Naryshkin tampak gagap dan tidak nyaman.

Pada satu titik Naryshkin berkata: "Kita perlu mengambil keputusan tentang apa yang sedang dibahas hari ini."

Putin pun memotong: “Apa artinya? Dalam kasus terburuk? Apakah Anda menyarankan agar kita memulai negosiasi? ”

"Atau untuk mengakui kedaulatan?" lanjut Putin.

Putin mengulangi: "Bicaralah, bicaralah, bicaralah dengan jelas."

Putin kemudian menanyainya lagi ketika Sergei Naryshkin mengatakan dia “akan mendukung usulan untuk mengakui negara bagian.”

Presiden Rusia berkata: “Akan mendukung atau mendukung? Bicaralah dengan jelas, Sergei.”

Naryshkin mengklarifikasi: “Saya mendukung keputusan itu. Saya mendukung proposal untuk memasukkan republik rakyat Donetsk dan Luhansk di Federasi Rusia.”

Baca juga: Kekayaan Misterius Vladimir Putin: Istana dan 19 Rumah, 700 Mobil, Serta Kapal Pesiar Super

Baca juga: MENGENAL Donetsk dan Luhansk, yang Baru Dicaplok Rusia, Presiden Ukraina: Kami Tidak Takut

Peta Donetsk dan Luhansk wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia 21 Februari 2022. Namun tidak semua Donetsk dan Luhansk dikuasai pemberontak Rusia.
Peta Donetsk dan Luhansk wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia 21 Februari 2022. Namun tidak semua Donetsk dan Luhansk dikuasai pemberontak Rusia. (aljazeera)

Putin mengatakan bahwa pasukan Rusia akan pergi ke Ukraina timur untuk menjaga perdamaian dan dia telah mengklaim bahwa dia ingin melihat daerah-daerah separatis itu merdeka.

Jadi dia memarahi Naryshkin dengan mengatakan: "Kami tidak berbicara tentang itu, kami tidak membahas itu. Kami berbicara tentang apakah akan mengakui kemerdekaan mereka atau tidak."

Kepala mata-mata itu pun membeo.

"Ya, saya mendukung proposal untuk mengakui kemerdekaan mereka."

Putin mengumumkan pada hari Senin, bahwa ia menandatangani dekrit tentang penempatan pasukan Rusia ke dua wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri.

Keduanya memisahkan diri dari kendali pemerintah Ukraina pada 2014 dan memproklamirkan diri sebagai "republik rakyat" yang independen.

Saat berpidato yang disiarkan televisi pada hari Senin, Putin tampak marah mengatakan Ukraina timur adalah tanah Rusia kuno.

Putin menuntut agar Ukraina membatalkan tujuan jangka panjangnya untuk bergabung dengan aliansi militer Atlantik yang telah berulang kali ditolak oleh negara-negara Kyiv dan NATO. (Mirror)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved