Prahara Rumah Tangga

Salah Kamar Pengantin Wanita, Bukan dengan Suami, Malam Pertama dengan Pengiring Pengantin Pria

Bukannya menghabiskan malam pertama dengan suami, ia malah menghabiskan malam pertamanya dengan pengiring pengantin pria.

Surya Malang
Ilustrasi malam pertama - Salah Kamar Pengantin Wanita, Bukan dengan Suami, Malam Pertama dengan Pengiring Pengantin Pria 

TRIBUN-MEDNA.com - Seorang pengantin wanita di China tak sadar telah berhubungan badan dengan pria lain di malam pernikahan. 

Bukannya menghabiskan malam pertama dengan suami, ia malah menghabiskan malam pertamanya dengan pengiring pengantin pria.

Menurut Sohu News yang melaporkan pada 16 Februari 2022, peristiwa itu terjadi di distrik Napha, kota Bach Sac, provinsi Guangxi, China, seperti dilansir dari Eva.vn.

Pengantin wanita itu berhubungan badan dengan seorang laki-lai yang merupakan pengiring pengantin pria setelah pengantin wanita itu salah masuk kamar.

Sebelum masuk ke kamar yang salah, wanita itu minum minuman berakohol dalam jumlah banyak sebagai pesta pernikahan, begitu juga seluruh tamu undangan.

Peristiwa itu terjadi ketika wanita itu masuk ke kamar terlebih dahulu ke kamar pengantin. 

Sementara pengantin pria masih menemani para tamu undangan dengan sajian minuman barakohol.

Sambil terhuyung-huyung sepasang pengantin wanita itu beranjak ke kamar seorang pengiring pengantin pria. 

pengiring pengantin pria tersebut pun dalam kondisi mabuk dan beristirahat di rumah pengantin pria karena kelelahan.

Kamar yang gelap dan pengaruh alkohol membuat pengantin wanita tak bisa berpikir dengan jernih. 

Ia menyangka pria yang terbaring di kamar itu adalah suaminya.

Keduanya pun berhubungan badan di kamar.

Keesokan paginya, pengantin wanita berteriak histeris ketika ia membuka mata dan melihat pria lain di sampingnya.

Teriakannya itu pun mengundang seluruh penghuni rumah datang ke kamar tersebut.

Di hadapan keluarga pengantin pria, wanita itu menuding jika pengiring pengantin pria telah merudapaksanya. 

Wanita itu pun menuntut si pendamping mempelai wanita untuk membayar 200.00 Yuan atau sekitar Rp 450 juta.

Mendengar itu, pria itu pun merasa sangat marah dan kesal. Dia menegaskan bahwa pengantin wanita yang masuk ke kamar yang salah dan mengajaknya berhubungan badan.

Ia pun tak takut dengan ancaman bakal dipolisikan oleh keluarga pengantin.

Tidak dapat menahan rasa frustrasi malunya, pengantin wanita dan keluarganya memutuskan untuk memanggil polisi.

Namun, setelah memahami dasar cerita, polisi meyakini bahwa tindakan pendamping tidak termasuk pemerkosaan.

Tidak dapat menerima ini, pengantin wanita itu pun membawa ke meja hijau untuk menuntut keadilan.

Setelah proses penyelidikan dan persidangan, pengadilan distrik Na Pha mengatakan bahwa penyebab pertama dari kasus "salah kamar" ini adalah pengantin wanita memasuki kamar pengiring pria yang salah dan menganggap pria terbaik untuk menjadi suaminya.

Ini adalah kehendaknya sendiri dan tidak ada yang memaksanya.

Selama proses itu, pengiring pria tidak memaksa pengantin wanita untuk berhubungan seks dengannya, tetapi dia yang berinisiatif
terlebih dahulu.

Meskipun tidak melawan hukum, tindakan tersebut tetap dianggap tidak bermoral oleh pengadilan.

Pengiring pria tidak berniat memperkosa pengantin wanita, apalagi mengancamnya dengan kekerasan.

Pengantin wanita oun sangat proaktif, sukarela, dan tidak melawan.

Pada akhirnya, pengadilan memutuskan bahwa pengiring pria tidak bersalah dan tidak harus membayar pengantin wanita.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Pekanbaru

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved