Perang Rusia Ukraina

MENGERIKAN Rusia Diduga Hilangkan Ribuan Jasad Tentaranya pakai Krematorium Bergerak!

“Posisi strategis Rusia … memburuk dengan cepat. Militer Rusia menderita kerugian besar,” ujar Nikolay Mitrokhin pengamat politik Rusia.

Editor: Tariden Turnip
facebook
MENGERIKAN Rusia Diduga Hilangkan Ribuan Jasad Tentaranya pakai Krematorium Bergerak! Kendaraan lapis baja Rusia ditinggal di Kharkiv, yang dekat perbatasan Rusia 

TRIBUN-MEDAN.COM - AKHIRNYA terjawab misteri keberadaan krematorium bergerak ( pembakar mayat )  yang dibawa pasukan Rusia saat menyerbu Ukraina.

Meski Pemerintah Presiden Vladimir Putin masih bungkam atas jumlah korban dan kerugian yang dialami dalam invasi ke Ukraina, pengamat Rusia di Universitas Bremen, Jerman, Nikolay Mitrokhin, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan Rusia “secara praktis berhenti di semua lini”.

“Serangan pagi besar-besaran di (kota timur) Kharkiv telah berhasil digagalkan dan upaya untuk memasuki Kyiv dari [kota] Irpen [di barat] telah dihentikan,” kata Mitrokhin.

“Posisi strategis Rusia … memburuk dengan cepat. Militer Rusia menderita kerugian besar,” tambahnya.

Terpisah Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim lebih dari 5.000 tentara Rusia tewas dalam empat invasi Rusia ke Ukraina, 24-27 Februari 2022.

Dikutip dari Facebook Kementerian Pertahanan Ukraina, sekitar 5.300 tentara Rusia tewas, dan 191 tank dan 816 pengangkut personel lapis baja telah dihancurkan.

Sedangkan 29 jet tempur dan 29 helikopter Rusia ditembak jatuh pasukan Ukraina.

Krematorium keliling yang ditempatkan Rusia bersama tentara yang bersiap perang.
Krematorium keliling yang ditempatkan Rusia bersama tentara yang bersiap perang. (Mirror.co.uk)

Namun Ruslan Leviyev, pendiri Tim Intelijen Konflik non-pemerintah (CIT), sebuah kelompok investigasi open-source, pengamat militer Rusia, mengatakan timnya memperkirakan setidaknya 500 tentara Rusia telah tewas dalam konflik sejauh ini.

“(Kementerian Pertahanan Rusia ) sendiri tidak mengakui satu kerugian pun, bukan tawanan perang atau mereka yang tewas dalam aksi. Seolah-olah tidak ada sama sekali,” kata Leviyev kepada Current Time, jaringan berbahasa Rusia yang dijalankan oleh RFE/RL bekerja sama dengan VOA.

Tak lama setelah wawancara Leviyev, Minggu 27 Februari, Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pengakuan pertama tentang korban, tetapi tidak memberikan angka berapa banyak yang telah diderita militer Rusia.

"Sayangnya, ada yang tewas dan terluka di antara rekan-rekan kami," kata juru bicara kementerian Igor Konashenkov seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah RIA Novosti.

Dilansir dari www.rferl.org, kKarena Rusia tetap bungkam soal jumlah kerugian yang dialami dalam invasi ke Ukraina, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengunggah foto dan identitas pasukan Rusia yang tewas atau ditahan.

Situs yang disebut Ishchi Svoikh (Cari Milik Anda),  sebagian ditujukan untuk merusak moral agar warga Rusia menolak perang di Ukraina.

URL situs web yang diluncurkan oleh Ukraina bagi orang Rusia untuk mengidentifikasi kerabat mereka yang terbunuh atau ditangkap disebut 200rf.com -- referensi ke "Cargo 200," kode untuk mayat tentara yang dikembalikan.

Sebagian besar gambar, video, dan dokumen resmi tentara Rusia diposting di saluran terkait di layanan pesan terenkripsi Telegram.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved