Bandara di Sumut
8 Bandara yang Ada di Sumatera Utara, Ada yang Masih Tahap Pengembangan Fasilitas
Adapun bandar udara, atau bandara yang merupakan gerbang udara menuju suatu daerah telah berdiri di Sumatera Utara.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA- Sumatera Utara (Sumut) memiliki keistimewaan yang beragam, mulai dari sejarah, pemerintahan, budaya, pariwisata, hingga sektor ekonomi yang diperhitungkan untuk daerah di luar Jawa.
Semua itu tak lepas dari sarana dan prasarana yang menunjang untuk berbagai aktivitas masyarakat, bisnis, dan perjalanan wisata.
Adapun bandar udara, atau bandara yang merupakan gerbang udara menuju suatu daerah telah berdiri di Sumatera Utara.
Baca juga: Pembalap dan Tim Official MotoGP 2022 Tiba di Bandara Internasional Lombok
Ada 6 bandara yang saat ini aktif untuk kegiatan penerbangan dan 1 bandara penghubung.
1. Bandara Aek Godang, Padang Lawas Utara
Bandara Aek Godang merupakan bandara yang berlokasi di Kabupaten Padang Lawas Utara.
Bandara ini melayani kebutuhan transportasi untuk masyarakat dari dan ke Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).
Kode bandara IATA : AEG dan ICAO : WIME.
Bandara Aek Godang umumnya melayani pesawat berjenis twin turboprop seperti ATR 72-500 dan ATR 72-600 yang dioperasikan maskapai Citilink dan Wings Air mengingat runway aspal masih sepanjang 1.396 meter
2. Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Tapanuli Utara
Konon, Bandara Internasional Silangit sudah ada sejak zaman Jepang.
Kemudian terus mengalami renovasi sejak tahun 1995 hingga pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tepatnya Maret 2005, pembangunan kian gencar.
Renovasi berkala terhadap bandara satu ini merupkan kebutuhan terhadap transportasi yang ringkas menuju obyek wisata Destinasi Superprioritas Danau Toba.
Saat ini Bandara Internasional Silangit berubah nama menjadi Bandara Internasional Sisingamangaraja XII dengan kode IATA : DTB
Bandara Internasional Sisingamangaraja XII berada di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.
Bandara kini dikelola Angkasa Pura II dengan panjang runway 3.800 meter sehingga mampu melayani jenis pesawat berbadan lebar.
Adapun maskapai yang melayani rute ini adalah Batik Air dan Citilink dengan tujuan Jakarta via Soekarno Hatta Int Airport.
Baca juga: Penumpang Air Asia Warga Aceh Nekat Selundupkan Sabu Lewat Bandara Kualanamu
3. Bandara FL Tobing, Pinangsori, Tapanuli Tengah
Bandara Ferdinand Lumban Tobing berada di Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Kehadiran bandara ini mampu meringkas waktu perjalanan darat yang melelahkan, lantaran memotong diagonal Sumatera Utara, yaitu Ibu Kota Provinsi Medan - Sibolga.
Memiliki kode IATA : FLZ dan ICAO : WIMS, bandara yang memakai nama pahlawan nasional ini memiliki panjang runway aspal 2190 meter x 30 meter berdasarkan laman Ditjen Perhubungan Udara - Kemenhub RI.
Saat ini, maskapai penerbangan yang memakai bandara FL Tobing adalah Wings Air dengan pesawat ATR 72-500 dan ATR 72-600 dengan tujuan Bandara Int Kualanamu, Deliserdang.
4. Bandara Sibisa, Toba
Bandara Sibisa merupakan bandara baru yang kini terus mengalami renovasi untuk mampu menampung kegiatan penerbangan seperti bandara lainnya di Sumatera Utara.
Sekarang (Februari 2022), bandara ini tengah dalam pembangunan konstruksi untuk gedung terminal dan pengembangan fasilitas sisi udara.
Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 39,4 miliar untuk pembangunan terminal dan Rp 18,6 miliar untuk pengembangan fasilitas sisi udara.
Kehadiran bandara ini akan melengkapi Bandara Internasional Tapanuli Utara, yang lebih dulu dibangun di kawasan Danau Toba.
Lokasi bandara berada di Kecamatan Sibisa, Kabupaten Toba. Belum ada maskapai penerbangan mengambil rute Bandara Sibisa kecuali charter atau sewa.
5. Bandara Binaka, Pulau Nias
Gerbang udara Pulau Nias adalah Bandara Binaka. Bandara kelas II ini dikelola oleh Ditjen Perhubungan Udara - Kemenhub dengan panjang runway aspal 2250 x 30 meter.
Bandara memiliki kode IATA : GNS dan ICAO : WIMB.
Bandara Binaka melayani rute domestik seperti tujuan ke Bandara Kualanamu Int Deliserdang, Bandara Int Soekarno Hatta Jakarta dan Minangkabau Int AirPort di Padang.
Namun dengan kondisi Pandemi COVID-19, rute penerbangan dari dan Bandara Binakka terus berubah-ubah.
Per Februari 2022, Bandara Binaka hanya melayani penerbangan ke Kualanamu Internasional AirPort, Deliserdang, dengan maskapai Wings Air.
Adapun Bandara Binakka berada di Kecamatan Gido, Kabupaten Nias.
6. Bandara Lasondre, Nias Selatan
Bandara Lasondre berada di Kecamatan Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan.
Kehadiran bandara ini merupakan upaya untuk menjangkau pulau-pulau terluar di belahan paling barat dari Sumatera Utara.
Bahkan bandara ini berada 91 km dari Ibu kota Kabupaten Nias Selatan sendiri, Teluk Dalam.
Dikelola Direktorat Jenderal Perhubungan Udara - Kemenhub RI, Bandara Lasondre memiliki runway 1400 x 23 meter.
Bandara ini melayani pesawat jenis caravan yang harus disewa/charter untuk keperluan privat seperti logistik dan travel.
7. Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang
Siap tak kenal Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deliserdang? Nah, Bandara dengan kode KNO ini merupakan bandara tersibuk kelima di Indonesia dan salah satu yang terbesar pula.
Bandara Kualanamu memiliki runway 3.750 meter x 60 meter.
Dengan demikian, landasan mampu menampung pesawat berbadan lebar yang dioperasikan beberapa maskapai penerbangan ternama untuk penghubung rute domestik, dan keluar negeri seperti Kuala Lumpur, Penang, dan Singapura.
Pada tahun 2019 (sebelum pandemi), pengganti bandara sipil Polonia Medan ini mampu menampung 10 juta lebih penumpang.
8. Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan
Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo berada di tengah Kota Medan.
Lanud ini menjadi pangkalan pertahanan militer udara yang dikelola Koopsud I.
Dahulu, bandara ini merupakan Bandara Internasional Polonia yang ditutup pada 25 Juli 2013.
(alj/tribun-medan.com)