Perang Rusia Ukraina
Akhirnya Amerika Tindak Keras Rusia Setelah Disindir Zelenskyy: Joe Biden hanya Menonton Ukraina
Amerika tampaknya gerah juga, apalagi setelah disindir Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sampai dibilang Joe Biden hanya menonton.
Diketahui, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan operasi militer khusus ke Ukraina pada (24/2/2022), Volodymyr Zelenskyy membuat curhatan pilu.
Di dalam pidatonya, mantan aktor sekaligus komedian tersebut mengatakan mereka merasa sendirian saat bala tentara beruang merah menggempur mereka.
Tak ada sama sekali bantuan yang dikerahkan dari negara-negara tetangga, termasuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan Amerika Serikat untuk melawan pasukan Rusia yang begitu kuat.
Baca juga: DAFTAR Harga HP Vivo Maret 2022, Ada Y50, 4 Kamera Utama Dilengkapi Fast Charging, Kini Turun Harga
Bahkan, kata Zelenskyy, pasukan terkuat di dunia hanya menonton dari jauh.
"Pagi ini kami bertahan sendirian (melawan Rusia) sama seperti kemarin."
"Pasukan terkuat di dunia cuma nonton dari jauh," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dikutip dari kanal YouTube Guardian News (27/2/2022).
"Apakah sanksi (ekonomi) yang diberikan kemarin dapat membujuk Rusia? Kami merasa itu belum cukup," katanya.
Lantaran merasa ditinggalkan begitu saja, Zelenksyy sadar bahwa kini mereka hanya bisa bergantung pada negara mereka sendiri.
Bahkan dirinya juga meminta agar penduduknya bersedia turun membantu tentara militer Ukraina dalam menjaga stabliltas keamanan negara bekas pecahan Uni Soviet itu.
Tak hanya itu, pemerintah Ukraina juga akan memberikan penduduknya senjata bagi siapapun yang mau membantu melawan pasukan beruang merah.
Di samping itu, Volodymyr Zelenskyy sempat berterima kasih kepada warga Rusia yang telah melakukan aksi protes terkait dengan operasi militer khusus ke Ukraina.
Pasalnya, aksi penolakan tersebut begitu berarti bagi negara yang berjuluk Keranjang Rotinya Eropa.
"Kepada warga Federasi Rusia yang terhormat, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, malam tadi tentara Rusia mulai memborbardir ibu kota Kyiv."
"Ini mengingatkan kami dengan kejadian di tahun 1941," ujarnya.
"Kepada seluruh penduduk Federasi Rusia yang ikut melakukan unjuk rasa, saya ingin bilang: Kami melihat kalian."