News Video
Warga Desa Bulan Swari Demo Di Polrestabes Medan Atas Dugaan Salah Tangkap, Berikut Penjelasannya
Warga Dusun I Desa Bulan Swari, Jalan Perjuangan, Kecamatan Percut Sei Tuan demontrasi di depan Polrestabes Medan
Sabar kemudian lari ke rumah Boby. Yulianus turut mengikuti dan sesampainya di rumah Boby. Yulianus mempertanyakan kenapa ia dituduh mencuri HP seraya menampar Boby.
Boby menerangkan tidak menuduh Yulianus. Hanya menunjukkan bahwa Yulianus memang menjemput sekolah pada saat HP ibu Davian hilang.
Yulianus tetap tak terima dan mengejar Sabar memakai pisau. Merasa terancam, Sabar dan Boby lari ke rumah warga lainnya bermarga Simamora.
Yulianus tetap mengikuti dengan membawa pisau. Sesampai di lokasi, anak bermarga Simamora marah dengan memukul kaca rumah.
Sebab, terjadi perselisihan sementara ada anak kecil di dalam rumah tersebut. Sabar kemudian lari ke rumah kepala lingkungan bermarga Karo - Karo. Sementara Boby tinggal di rumah bermarga Simamora.
Yulianus mengejar Sabar. Karo - Karo pun coba untuk melerai pertikaian tersebut. Karo - Karo menayakan duduk perkara yang sedang terjadi atara dua belah pihak.
Tak lama, istri Yulianus datang ke lokasi dan Karo - Karo meminta agar meredam konflik yang berlangsung.
Suasana amarah Yulianus pun sedikit meredam dan pulang bersama dengan istrinya ke rumah dengan kondisi yang masih marah.
Setelah itu, kapling memanggil kedua belah pihak untuk membicarakan persoalan yang terjadi.
Sayangnya, pihak Yulianus tidak hadir. Sementara pihak Sabar dan Boby telah menghadiri undangan kapling tersebut.
Upaya memediasi tak berlangsung. Malamnya, Yulianus duduk di warung tuak Boby. Kemudian, orangtua marga Simamora datang dan mengatakan kepada Boby kenapa kaca jendela rumahnya bisa mau pecah.
Boby pun menjelaskan persoalan awalnya kepada orangtua marga Simamora. Tidak lama, Sabar melintas dan langsung dipanggil.
Karena kedua belah pihak sudah duduk sama di dalam warung Boby, sempat mau didamaikan. Tapi Yulianus tetap tidak mau.
Pihak Yulianus bilang untuk memanggil orang yang dituakan di kampung guna menyelesaikan persoalan tersebut.
Omri Barus selaku penatua kampung dihubungi oleh Sabar. Omri datang bersama Zainul Arifin ke warung Boby.