Balap Liar
RAZIA Balap Liar, Polres Tanah Karo Amankan Belasan Sepeda Motor
Setelah beberapa saat melakukan razia, personel gabungan Polres Tanah Karo berhasil mengamankan para pemuda yang diduga ikut balapan liar.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
Razia Balap Liar, Polres Tanah Karo Amankan Belasan Sepeda Motor
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Berawal dari laporan masyarakat tentang adanya aktivitas balap liar di seputar Kabanjahe, Polres Tanah Karo langsung melakukan tindakan.
Dari laporan tersebut, personel Polres Tanah Karo langsung menyisir lokasi yang diduga sering dijadikan pemuda untuk ajang balap liar.
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Tanah Karo AKBP Ronny Nicolas Sidabutar, melalui Kasat Intel AKP Narno, pihaknya menerima laporan tersebut pada Minggu (6/3/2022) dini hari.
Dijelaskan Narno, keluhan masyarakat ini tentang banyaknya remaja yang menggunakan sepeda motor dengan knalpot blong dan sering melakukan balap liar.
"Kita awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang banyaknya pemuda yang menggunakan knalpot blong dan balap liar, sehingga mengganggu ketenangan. Atas laporan ini, kita langung melakukan patroli," Ujat Narno.
Dijelaskan Narno, malam tadi sekira pukul 01.40 WIB pihaknya langsung berkoordinasi dengan piket gabungan SPKT untuk segera berangkat ke TKP (tempat kejadian perkara). Sesampai di TKP, pihaknya langsung membagi tim menjadi lima bagian.
"Kita bagi personel di dua jalur untuk menutup akses jalan yang diduga menjadi lokasi balap liar. Sehingga, kita dapat maksimal melakukan penindakan," Ucapnya.
Setelah beberapa saat melakukan razia, personel gabungan Polres Tanah Karo berhasil mengamankan para pemuda yang diduga ikut balapan liar.
Selain itu, personel juga berhasil mengamankan total 13 unit sepeda motor dari lokasi balapan liar tersebut.
"Ada 13 unit sepeda motor yang kita amankan dari lokasi, hampir semua menggunakan knalpot blong," Katanya.
Dijelaskan Narno, balapan liar di kawasan ini merupakan kejadian yang sudah berulang kali dilakukan oleh para pemuda.
Ia mengatakan, aksi ini perlu dilakukan tindakan lanjut agar kegiatan tersebut dihentikan.
Tak lain, tujuannya untuk meminimalisir tingkat kecelakaan, mengingat saat ini dilaksanakan Operasi Keselamatan Toba 2022.
"Tidak tertutup kemungkinan, di antara sepeda motor adalah hasil kriminal," Ungkapnya.
