News Video

Ritami Menangis Saat Menceritakan Kisah Anaknya Yang Masih Kejebak di Ukraina Saat Perang

Ritami (42) menangis sejadi-jadinya di depan Kantor PWI Kota Binjai, Jalan Sudirman, Kecamatan Binjai Kota

Penulis: Satia | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Ritami (42) menangis sejadi-jadinya di depan Kantor PWI Kota Binjai, Jalan Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, Senin (7/3/2022). Dirinya datang sambil menangis, lantaran menyampaikan anaknya masih berada di Ukraina.

Ia khawatir dengan keselamatan anaknya, lantaran Rusia dan Ukraina sampai dengan sekarang masih meluncurkan rudalnya ke masing-masing kota.

Muhammad Raga Prayuda (22), adalah anaknya yang bekerja sebagai buruh pabrik di Ukraina sejak 3 tahun belakangan. Kepada awak media, ia berharap agar perwakilan Indonesia di Ukraina dapat menolong anaknya.

"Tapi mana bisa saya tenang melihatnya lari-lari gitu, semuanya bom. Bagaimana saya bisa tenang walau dia (Raga) bilang baik-baik saja, mamak jangan cemas," ujar Ritami, saat menenteng foto anaknya.

Komunikasi terakhir, kata dia anaknya dan delapan pekerja asal Indonesia bersembunyi di bawah bunker. Ia berharap, Pemerintah Indonesia dapat menyelamatkan anaknya, dan pekerja lainnya.

"Sebelum video call sama saya kayaknya masih tenang tenang," ucapnya.

Sebelumnya, ia juga telah berkomunikasi secara langsung dengan KBRI untuk Ukraina, di Kantor PWI Kota Binjai. Setelah berkomunkasi, ia sedikit lebih tenang, lantaran KBRI akan segera melakukan evakuasi kekada pekerja asal Indonesia, terkhusus anaknya.

Kemarin, Ritami juga mendapat video yang diunggah anaknya ke media sosial Facebook, mengenai kondisi terakhir Ukraina. Dalam video anaknya, Muhammad Raga Prayuda yang akrab disapa Raga menunjukan situasi di Ukraina persisnya Kota Chernihiv.

Raga mau berjalan pindah ke tempat persembunyian yang aman menampilkan video situasi yang mengkhawatirkan.

Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Perdagangan, Hamdani Hasibuan mengikuti video konfres dengan KBRI untuk Ukraina dari BCC. Dia menyatakan, Pemerintah Indonesia akan memfasilitasi mereka yang masih terjebak, agar segera pulang.

"Kita sama sama mendengarkan apa langkah-langkah yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Indonesia dalam rangka memulangkan mengevakuasi warga Binjai yang ada di Ukraina. Kita akan terus berkomunikasi dengan keluarga istri yang berada di Ukraina setelah kita tahu kondisinya kita akan mengambil langkah langkah untuk itu mengenai pemulangan tentunya," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar video berdurasi 66 detik menampilkan 9 orang Tenaga Kerja Indonesia yang berasal dari Kota Binjai dan Kabupaten Langkat seraya berujar permohonan dan meminta perlindungan kepada kedutaan besar Indonesia untuk Ukraina. Nyawa mereka semua merasa terancam karena adanya invasi Rusia ke Ukraina.

Informasi dirangkum, 6 di antaranya warga Kota Binjai dan 3 lagi di Kabupaten Langkat. Mereka adalah, Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma, Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas. Istri Iskandar, Ainul Rodia mengakui hal tersebut.

(wen/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved