TERBONGKAR Penyiksaan di Penjara, Komnas HAM Ungkap Penemuan Alat Penyiksaan di Lapas Jogja

Komnas HAM) mengungkapkan temuan penyiksaan yang terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.

Editor: Salomo Tarigan
Shutterstock
Illustrasi - 

TRIBUN-MEDAN.com- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan temuan penyiksaan yang terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.

Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Tama Tamba mengungkapkan para petugas lapas menggunakan alat dalam penyiksaan kepada warga binaan.

Baca juga: SIKAP NATO Terbaru Bantu Ukraina, Akan Pasok Jet Tempur, Drone, Sistem anti-pesawat Lawan Rusia

"Terdapat minimal 13 alat yang digunakan dalam penyiksaan," ujar Tama dalam konferensi pers virtual, Senin (7/3/2022).

Alat tersebut di antaranya selang, kayu, kabel, buku apel, tangan kosong, sepatu PDL, air garam, air deterjen, pecut sapi, timun, sambal cabai, sandal, dan barang yang dibawa tahanan baru.

Baca juga: BOCORAN Harga Oppo Reno7 Z 5G, Spesifikasi Layar Amoled, Ini Kelengkapan Fitur dan Keunggulan Lain

Sementara lokasi penyiksaan, kata Tama, terdapat 16 titik.

Tempat tersebut diantaranya adalah branggang, blok isolasi, lapangan, blok tahanan, aula bimbingan kerja, kolam ikan lele, ruang P2U, dan lorong blok.

"Konteks terjadinya penyiksaan. Dalam melakukan penindakan, petugas melakukan kekerasan sebagai bentuk pembinaan dan pendisiplinan terhadap WBP. Selain itu untuk menurunkan mental WBP," ungkap Tama.

Tim Komnas HAM bahkan menemukan penyiksaan tetap terjadi sampai peristiwa ini terungkap ke publik pada Oktober 2021.

Tama mengungkapkan tim Komnas HAM menemukan penyiksaan ini saat melakukan pemantauan pada enam orang warga binaan.

Ramuan ala dr Zaidul Akbar Hilangkan Batuk, Flu dan Masuk Angin

"Enam orang warga binaan pemasyarakatan dalam kondisi luka di beberapa bagian tubuhnya seperti luka kering, luka bernanah di punggung dan lengan, luka keloid di punggung, dan luka membusuk di lengan," jelas Tama.

Penyiksaan, kata Tama, juga terjadi kepada tahanan titipan dari Kejaksaan.

Hasil temuan juga menemukan bahwa intensitas kekerasan terjadi lebih tinggi kepada residivis.

Para residivis ditandai oleh petugas ketika masuk lapas dan dipisahkan dengan tahanan lain.

Baca juga: Pengakuan Cita Citata soal Ancaman Manajernya Tetap Manggung, Padahal Positif Covid-19

(Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

TERBONGKAR Penyiksaan di Penjara, Komnas HAM Ungkap Penemuan Alat Penyiksaan di Lapas Jogja

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved