INILAH Kebun Binatang Paling Sepi di Dunia, Bertahan Karena Merawat Hewan Liar yang Buta dan Terluka

Inilah kebun binatang paling sepi di dunia. Kebun binatang tersebut terletak di kampus Taman Hutan Gunung Phoenix di kota Enshi, provinsi Hubei tenga

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Soha.vn
INILAH Kebun Binatang Paling Sepi di Dunia, Bertahan Karena Merawat Hewan Liar yang Buta dan Terluka. 

Namun, pria berusia 81 tahun itu menolak dan menggunakan uang saku bulanan sekitar 3.000 yuan (Rp 6,8 juta) untuk terus mengoperasikan fasilitas tersebut.

Kebun binatang tersebut terletak di kampus Taman Hutan Gunung Phoenix di kota Enshi, provinsi Hubei tengah, China.
Kebun binatang tersebut terletak di kampus Taman Hutan Gunung Phoenix di kota Enshi, provinsi Hubei tengah, China. (Soha.vn)

Lou bercerita bahwa nasib yang membawanya ke pekerjaan yang baik untuk menyelamatkan satwa liar.

Dia sering merawat mereka, membesarkan mereka di kebun binatang dengan penuh perhatian.

17 tahun yang lalu, ketika diketahui bahwa beruang hitam yang tinggal di pegunungan dibeli oleh restoran lokal dan siap untuk disembelih. Lou membayar 3.000 yuan untuk membeli hewan itu kembali.

Ia pun merawat beruang hitam itu dan memberinya nama Guai Guai.

Baca juga: Kebun Binatang Medan Kembali Ditutup, Para Pengunjung Kecewa

Baca juga: Kebun Binatang Dihujat Netizen, Ketahuan Gantikan Serigala Mati dengan Anjing Rottweiler

Ada pula anjing bernama Dianzi yang dibeli Lou karena dia mendengar bahwa pemilik sebelumnya akan memakannya.

Lou mengatakan Dianzi adalah anjing yang sangat cerdas.

"Dia biasa datang untuk memeriksaku dua atau tiga kali setiap malam untuk melihat apakah saya sudah mati dalam tidur atau tidak.” Katanya.

Kebun binatang tersebut terletak di kampus Taman Hutan Gunung Phoenix di kota Enshi, provinsi Hubei tengah, China.
Kebun binatang tersebut terletak di kampus Taman Hutan Gunung Phoenix di kota Enshi, provinsi Hubei tengah, China. (Soha.vn)

Selain itu, ada pula seekor monyet buta yang dipelihara di kebun binatang ini selama 30 tahun terakhir.

Monyet tersebut mengalami kebutaan karena flash kamera yang berlebihan dari wisatawan yang datang.

Adapun hewan yang mati, dia menguburnya di gunung terdekat. 

Lou mengaku ia masih mengingat nama masing-masing hewan tersebut.

Tak lama kemudian, kisah ini menjadi terkenal di media sosial Sina dan menarik banyak perhatian dari para penggemar di negara itu.

Sebagian besar mengatakan bahwa jika diberi kesempatan, mereka akan datang untuk mendukung Lou dan hewan-hewan di kebun binatangnya.

(Yui/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved