Rusia vs Ukraina

Sudah 2 Minggu Rusia Gempur Ukraina, Amerika Ketar-Ketir, Kirimi Senjata Canggih Ini ke Negara NATO

Wakil Presiden AS Kamala Harris mengumumkan pengiriman dua sistem rudal Patriot ke Polandia, selama kunjungan ke negara ini.

Editor: AbdiTumanggor
afp
Sistem rudal pertahanan udara atau pencegat misil Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) milik Amerika Serikat. 

Rudal Patriot juga digunakan oleh AS selama perang Irak 2003, berhasil mencegat 9 rudal, tetapi juga menyebabkan beberapa tembakan yang salah.

Dalam beberapa tahun terakhir, setiap kali ketegangan dengan Korea Utara atau Iran meningkat, AS telah mengirim rudal Patriot ke Arab Saudi dan Korea Selatan.

Awal tahun ini, rudal Patriot yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), mencegat sejumlah rudal yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi menuju pangkalan AS.

Pada 2019, Pentagon merilis laporan yang menyebutkan ada 33 sistem Patriot berada di AS dan 27 sistem berada di luar negeri. Banyak sekutu AS seperti Jerman, Jepang, dan Israel telah ditempatkan rudal Patriot.

Amerika kirim dua Rudal Patriot ke Polandia.
Amerika kirim dua Rudal Patriot ke Polandia. (afp)

Pasukan Rusia Siap Melakukan Serangan Baru

Di lain sisi, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menolak proposal untuk mengirim jet tempur MiG ke Ukraina melalui pangkalan Amerika. Menurut Kemlu AS, upaya Ukraina untuk melawan invasi Rusia akan lebih baik dilayani oleh pasokan senjata berbasis darat.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali mendesak Washington dan NATO untuk mengirim pesawat atau menerapkan zona larangan terbang di negara yang dilanda perang itu untuk mempertahankan diri dari serangan udara Rusia.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan di Washington, sistem pertahanan berbasis darat Ukraina lebih efektif dalam menyerang balik angkatan udara Rusia yang tangguh.

“Kami akan terus menyediakan sistem darat-ke-udara ke Ukraina mitra kami yang mereka butuhkan untuk menghadapi ancaman yang mereka hadapi dari rudal Rusia, dari roket Rusia, dari artileri,” katanya dikutip dari AFP.

Price menambahkan, Ukraina sudah memiliki beberapa skuadron dari pesawatnya sendiri yang berkemampuan penuh menjalankan misi dan jika Amerika Serikat mengirim lebih banyak jet tempur ke Ukraina justru dapat memperburuk konflik.

"Komunitas intelijen mengeluarkan penilaian bahwa penyediaan pesawat dengan cara ini ... dapat dilihat oleh Moskow sebagai eskalasi," katanya dalam konferensi pers.

"Adalah kewajiban kita untuk melakukan segala yang kita bisa untuk mengakhiri konflik ini untuk menyelamatkan nyawa sebanyak yang kita bisa, dan melakukan segala yang kita mampu untuk memastikan konflik ini tidak meluas," imbuhnya.

Polandia menyatakan dukungan untuk rencana mengirim MiG-29 era Soviet ke Kyiv melalui pangkalan udara AS di Ramstein, Jerman, dengan timbal balik mendapatkan armada jet tempur F-16 dari AS.

Namun, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kepada Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak pada Rabu (9/3/2022) bahwa Washington tidak berkeinginan terlibat dalam rencana tersebut.

Pasukan Rusia mengepung setidaknya empat kota besar di Ukraina pada Kamis (10/3/2022). Sejumlah kendaraan lapis baja tampak menuju tepi timur laut ibu kota Kyiv.

Washington sangat mendukung Ukraina, memimpin dorongan untuk sanksi internasional yang keras bagi Rusia, dan mengirim senjata serta bantuan lainnya ke kubu Kyiv.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved