Korban Binomo

WAWANCARA Ekslusif Warga Medan yang Jadi Korban Binomo, Uang Ratusan Juta Raib dan Terlilit Hutang

Warga Medan ini pun kembali dijumpai tim Tribun Medan sewaktu berada di Kantor Hukum Pelita Konstitusi di Jalan TB Simatupang.

Editor: Ayu Prasandi
Tribun Medan/Goklas Wisely 
RM adalah korban Binomo yang telah melapor ke Polda Sumut pada Senin (14/3/2022). Warga Medan ini pun kembali dijumpai tim Tribun Medan sewaktu berada di Kantor Hukum Pelita Konstitusi di Jalan TB Simatupang, Kecamatan Medan Sunggal pada Selasa (15/3/2022)   

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - RM adalah korban Binomo yang telah melapor ke Polda Sumut pada Senin (14/3/2022). 

Warga Medan ini pun kembali dijumpai tim Tribun Medan sewaktu berada di Kantor Hukum Pelita Konstitusi di Jalan TB Simatupang, Kecamatan Medan Sunggal pada Selasa (15/3/2022). 

Tim Tribun Medan melakukan wawancara ekslusif terhadap RM untuk berbicara lebih dalam terkait cerita ia sebagai korban Binomo.

Baca juga: KORBAN Binomo Fakar Merugi Rp 23 Juta, Hampir Gagal Nikah hingga Bongkar Keuntungan jadi Affiliator

Berikut wawancaranya. 

Mulai bermain Binomo sejak kapan?

Sejak November 2021.

Kenapa tertarik?

Saya tertarik karena pembicaraan teman - teman sekitar. Lalu, ada teman yang datang dan memberitahu banyak yang sukses dari Binomo. Saat itu saya buka usaha fashion.

Lalu apa yang anda lakukan setelah itu?

Saya direkomendasikan teman kepada seorang mentor dan itu dari anak buahnya FSP (guru Indra Kenz). Mentor tersebut inisialnya SJ.

Tapi sebelum bertemu SJ, saya sudah main Binomo memang. Depositnya waktu itu masih kecil, sekitar Rp 140 ribuan la.

Memang saat itu, kita dikasih profit tapi sepertinya aplikasi itu didesain agar kalah lagi dan membuat kita tidak berhenti.

Contohnya, sudah dapat profit  Rp 300 ribu. Sangkin cepatnya, kalah lagi. Setelah lost puluhan juta, barulah saya punya keinginan untuk belajar.

Karena, kata teman saya, Binomo bisa dipelajari dan kalau berhasil bisa sukses. Tak lama saya jumpa SJ di November 2021 juga.

Bagaimana komunikasi dengan mentor SJ tersebut?

Saya hubungi lah SJ, bertemu, dan join dengan kelasnya. Kami tertarik dengannya karena dibilang target profit seharu Rp 1 juta.

Harga kelas Rp 2,5 juta. Itu tiga kali berjumpa offline dan bisa sampai berhasil. Ternyata baru sekali jumpa, ternyata saya langsung disandingkan bersama orang yang sudah bergabung lama.

Jadi, saya tidak bisa nangkap ilmunya. Akhirnya saya main sendiri ajalah meski sudah bayar. Saat saya lost, SJ justru susah dijumpai.

Terakhir saya belajar dari YouTube. Rupanya saya habis banyak, sekitar Rp 300 jutaan. Makanya saya berpikir pindah mentor lagi berinisial DP Januari 2022.

Apa yang disampaikan oleh mentor kedua anda?

Dia justru bilang, saya tidak akan bisa menang dari Binomo. Jadi saya bertanya kepada dia kenapa para mentor dan affiliator itu bisa kaya?

Nah, barulah si DP itu membongkar ke saya. Ternyata mereka sukses karena hasil buka mentor dan menjadi affiliator.

Hasil kekalahan korban lah yang mereka serap menjadi keuntungan.

Terus DP bilang pembagiannya 70 persen dan 30 persen. 70 persen untuk Affiliator dan 30 persen untuk Binomonya.

Aku pun saat itu sempat di hubungi call center Binomo untuk menjadi affiliator.

Kapan diajak?

Saat saya lost banyak, sekitar ratusan juta. Saya tidak mau ikut karena susah juga. Akun affiliator itu, yang dibongkar DP ke saya, tidak kuambil juga.

Engga sampai hati kita ambil uang dari kekalahan orang. Memang asli, aplikasinya itu buat candu. Setelah saya tahu itu, barulah berhenti.

Kontak terakhir dengan DP?

Pertengahan Februari 2022.

Total kerugian Anda?

Sekitar Rp 400 jutaan. Karena ada dua akunku diblokir SJ.

Apa saja yang sudah anda jual?

Jujur itu uang modal bisnis fashion saya yang kupakai. Itu bisnis yang kujalani 7 tahun. Sempat juga jual mobil, laptop, gitar, dan lainnya.

Kalau mobil baru seminggu lalu ku jual. Untuk bayar hutang. Karenakan modal bisnis itu juga berasal dari utang saya.

Motivasi apa yang anda dapatkan sepanjang bermain Binomo dari para mentor dan lainnya?

Semakin deposit besar maka profit semakin banyak. Kemudian, bisa beli barang dengan gampang.

Ada juga itu agak mesum, kalau mau sewa wanita tiga kali klik. Misalnya dengan tiga kali open posisi seperti Rp 700 ribu atau Rp 1 jutaan bisa menang untuk menyewa. Itu lah kata - kata mentor.

Selain itu, sejak awal mereka bilang Binomono itu legal dan tidak judi. Makanya saya mau. Kalau sejak awal dibilang judi saya tidak mau.

Karena aku tidak hobi judi. Main game online saja saya tidak mau.

Bagaimana respon keluarga anda kalah main Binomo?

Istri saya tahu 3 Minggu lalu dan marah. Cuma ya mau gimana sudah terlanjur. Ya ini lah ujian hidup. Anak saya satu.

Apa yang ingin Anda sampaikan ke JS?

Ya mereka itu sudah menipuin orang banyak dan terbukti Indra Kenz dan Salman masuk penjara. Mereka ini sudah tahu dari awal salah tapi tidak terbuka.

Coba mereka ngomong kekalahan pernah yang main Binomo 70 persen diambil mereka, pasti lain ceritanya.

Karena di akun para mentor itu, mereka biasa tahu kekalahan kita berapa. Karena kita sudah join ke akun be partnernya.

Lantas kenapa tak disuruh berhenti saat kami kalah banyak?  Ya memang niat nipu orang.

Saran anda kepada para korban yang tak ingin melapor ke polisi?

Terus terang memang sedih banyak korban mengeluh sampai mau bunuh diri stres, cerai, dan lainnya.

Mereka rata rata tidak mau melapor karena mereka malu. Jadi saran saya kita sudah ditipu dan ada himbauan polisi juga segera melapor.

Agar diberantas juga para pelaku ini. Selain itu sabar lah, mungkin ini ujian yang harus dijalani. Tetap berusaha dan jangan putus asa.

Pelajaran yang paling dipetik dari peristiwa ini?

Jangan percaya dengan instan. Kita harus berproses untuk mencari uang.

Kepada polisi saya berharap agar segera membasmi affiliator tersebut. Jangan sampai generasi kita hancur gegara persiapan itu. Sudahlah kita kena musibah Covid-19, tambah lagi kena musibah itu.

(cr8/tribun-medan.com)  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved