KESURUPAN MASSAL Buat Geger Satu Pabrik Garmen, Saksi: Mereka Berteriak Tak Jelas

KESURUPAN MASSAL Buat Geger Satu Pabrik Garmen, Saksi: Mereka Berteriak Tak Jelas

TRIBUN-MEDAN.COM - Kesurupan massal Terjadi di Pabrik Garmen, PT Batang Apparel Indonesia pada Kamis (17/3/2022).

Peristiwa tersebut melibatkan 15 pekerja yang mengalami kesurupan hingga pingsan.

Hal ini membuat ribuan karyawan lainnya yang berada di sekitar pabrik histeris dan gaduh.

Dikutip dari TribunJateng.com, inseden kesurupan ini bermula saat sejumlah pekerja masih nongkrong di waktu pulang.

Petugas keamanan pabrik sempat meminta para pekerja untuk segera pulang.

Namun mereka menghiraukan dan tak kunjung pulang.

Kapolsek Tulis, Iptu Darwan membenarkan peristiwa tersebut.

Tak lama kemudian, sejumlah karyawan yang didominasi wanita berteriak tak jelas. 

Kemudian disusul karyawan lainnya yang tiba-tiba ikut berteriak dan kemudian pingsan.

"Awalnya hanya satu hingga dua orang, tapi semakin lama semakin banyak, saya juga tidak paham.

"Intinya seperti itu, perempuan saling tatap -tatapan terus kena, orang sana bilangnya nyetrum," ujarnya

Lantas, ribuan karyawan lainnya yang berada di sekitar pabrik langsung histeris dan menimbulkan kegaduhan.

Kesurupan massal di parkiran pabrik itu terjadi sekira pukul 13.00 WIB.

"Kejadiannya itu sekira pukul 13.00, tempatnya di parkiran pabrik," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (17/3/2022).

Petugas keamanan dan medis di pabrik setempat langsung mengevakuasi para pekerja yang pingsan untuk dibawa ke klinik.

Fajar Ismoyo selaku HRD Pabrik Garmen menjelaskan, pasca peristiwa ini, aktivitas pabrik sementara dihentikan pada Kamis (17/3/2022).

Para karyawan akan kembali dipekerjakan pada Jumat (18/3/2022).

Sementara, karyawan yang mengalami kesurupan, mendapat konpensasi libur selama 1 hari untuk beristirahat dirumah.

Sebagai informasi, PT. Apparel Indonesia merupakan pabrik garmen yang sudah satu tahun beroperasi di Kabupaten Batang, tepatnya di Desa Wringingintung kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Pabrik ini memiliki sedikitnya 2000 karyawan dari warga lokal. 

(Tribun-Video.com/TribunJateng.com)