Berita Siantar Terkini
ORANGTUA Perempuan Penabrak SPKT Polres Siantar Sebut Anaknya Pernah Kecelakaan
Pelaku tabrak diri ke SPKT Polres Pematangsiantar, Fitri Arni Matondang alias F alias FAM ternyata masih mengonsumsi obat secara rutin.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Pelaku tabrak diri ke SPKT Polres Pematangsiantar, Fitri Arni Matondang alias F alias FAM ternyata masih mengonsumsi obat secara rutin.
Konsumsi obat tersebut dilakukan agar yang bersangkutan dapat menjaga kondisi tubuh setelah mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu.
Hal itu diketahui saat ibunda F, Murniati Sinulingga datang ke Polres Siantar untuk mengantarkan obat agar dikonsumsi F selama penahanan.
Ia menyebut putrinya sudah dalam keadaan baik.
“Sudah lebih baik. Cuma saya mau ngantar obat. Tiap hari harus konsumsi obat karena (masalah di kepala) bisa kambuh,” ujar Murniati saat ditemui di Polres Siantar, Selasa (22/3/2022) siang.
Murniati tak banyak memberikan keterangan, sebab dirinya sendiri merasa tak kuat menghadapi musibah ini.
Ia menolak tatkala awak media meminta keterangannya kembali.
“Udahlah ya, Nak. Kami serahkan ini ke pihak kepolisian. Maaf ya, Nak, Ibu nanti pingsan lagi,” ujar Murniati yang masih kaget dengan perbuatan anaknya.
Polisi sendiri telah melakukan penggeledahan di kediaman orangtua dan kamar yang bersangkutan, termasuk menggali keterangan tetangga.
Dalam penyelidikan itu, polisi tidak menemui apapun yang mencurigakan.
“F hanya zikir siang pagi dan sore. Yang lain tidak ditemukan apa apa," ucap Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Senin (21/3/2022)
Panca menyampaikan penyidik masih akan mendalami perkara ini, termasuk menggali keterangan suami kedua F.
Polisi akan menggali riwayat perubahan jiwa F terkhusus pada saat menikah dengan suami kedua.
Mantan Direktur Penyidikan KPK itu mengatakan pihaknya sejauh ini masih melakukan pemeriksaan.
Namun ia menyebut F tidak terkait jaringan terorisme.
Ia juga meyakinkan bahwa polisi akan memperhatikan semua aspek agar kasus ini terang benderang.
“Yang jelas kita masih dalam pemeriksaan. Bahwa tindakan itu tadi berakibat terjadinya kerusakan material. Alhamdulillah tadi tidak ada korban jiwa, tapi kerusakan pada SPKT. tempat pelayanan terhadap masyarakat. Polisi akan bekerja dengan arif dengan memperhatikan secara aspek,” katanya.
(alj/tribun-medan.com)