Berita Asahan Terkini
PERNAH BAKAR Mobil dan Ditangkap Pengawal Raja Salman, Pembakar RSUD Tanjungbalai Diamankan Polisi
Dewi diamankan di kediamannya yang berada di Kelurahan Selat Lancang, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai saat dia balik ke rumah.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
PERNAH BAKAR Mobil dan Ditangkap Pengawal Raja Salman, Pembakar RSUD Tanjungbalai Diamankan Polisi
TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Dewi Palapa Eka (46) yang merupakan pelaku pembakaran rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Tengku Masyur Tanjungbalai berhasil diamankan oleh Satres Kriminal Polres Tanjungbalai.
Dewi diamankan di kediamannya yang berada di Kelurahan Selat Lancang, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai saat dia balik kerumah setelah dari pelariannya.
Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai, AKP Eri Prasetio.
Menurutnya, saat dilakukan pengamanan Dewi Palapa Eka tidak melakukan perlawanan saat dijemput oleh petugas.
"Kami dapat informasi bahwa Dewi Palapa Eka berada dirumah, kami bersama perangkat kelurahan melakukan penjemputan," kata Eri, Rabu(23/3/2022).
Selanjutnya, Dewi dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Tengku Masyur Tanjungbalai untuk dilakukan observasi terkait kejiwaan.
"Ternyata benar, pelaku mengalami depresi dan dirujuk ke rumah sakit jiwa yang berada di Kota Medan," katanya.
Untuk motif, Eri mengaku belum mengetahui secara pasti, namun bila keinginannya tidak terpenuhi maka ia akan melakukan protes membakar.
"Ini juga pernah dilakukan ketika keinginannya tidak dipenuhi dan dulu dia membakar mobil milik keluarganya," bebernya.
Ia menjelaskan, hal tersebut sudah dua kali dilakukannya dan dalam pelariannya, Dewi juga sempat membuat keributan di salah satu puskesmas di Kota Medan.
Dilansir dari Tribunnews.com, Dewi pernah ditangkap oleh pengawal Raja Salman saat berada di Bali. Hal itu diketahui terjadi pada tahun 2017 silam di Hotel St Regis, Nusa Dua, Bali. Saat itu Dewi hendak memberikan sesuatu tanda hadiah kepada Raja Salman.
Wakapolda Bali yang saat itu dijabat oleh Brigjen Nyoman Suryastra mengatakan Dewi terlihat seperti orang kebingungan yang tidak dapat mempertanggungjawabkan kata-katanya.
"Dia tidak bisa mempertanggungjawabkan maksud kedatangannya sehingga ditahan," kata Suryastra.
Saat itu, Dewi diketahui hendak memberikan sebuah kertas yang dalam pengakuannya adalah sebuah puisi yang ditulisnya untuk Raja Salman.