Sosok Inspiratif
DERETAN Desainer asal Sumut Dikenal di Kalangan Selebritis, Ada yang Mendalami Tenun Ulos
Di era ini sebagai generasi muda memang harus dibekali skill yang mumpuni agar siap bersaing dengan banyak orang nantinya.
Meskipun bukan pembatik, kecintaannya pada batik membuat dirinya untuk merilis buku kedua, Batik Indonesia pada tahun 2006.
Kemudian pada tahun 2007, ia kembali hadir dengan rancangan busana berbahan batik melalui rancangan bermerek Part One yang bergaya muda dan urban global dengan memadukan batik katun atau corak kotak-kotak, bergaris atau berbunga yang kemudian banyak diminati hingga desain tersebut banyak diikuti orang lain.
Berbagai karya yang ia hasilkan mengantarkan dirinya meraih penghargaan Fashion Icon Award 2008 dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode atau APPMI sebagai penggagas kembalinya batik tenun.
Edo rutin berkeliling ke berbagai tempat di Indonesia, selain untuk mempromosikan busana nasional dan pemakaian kain tradisional, terutama batik sebagai gaya hidup sehari-hari, juga untuk bekerja sama dengan perajin kriya di berbagai tempa hingga kini.
Baca juga: SIAPKAN Skuat Jelang Kompetisi Bergengsi, ESI Asahan Gelar Seleksi Atlet Divisi Mobile Legend
Baca juga: Bobby Nasution Ajak PT Tokopedia Bantu Majukan Usaha Ibu-Ibu Nelayan dan Betor
Ghea Panggabean
Selanjutnya adalah Ghea Panggabean.
Ia merupakan desainer wanita yang mendapat julukan Ratu Etnik karena konsisten menggunakan elemen dari suku-suku berbagai belahan dunia ke dalam desain busana dan aksesorinya.
Perjalanan dirinya mendalami dunia fashion juga sudah cukup lama, ia pernah belajar fshion di fashion di Lucie Clayton College of Dressmaking Fashion Design, London (1976-1978) dan Chelsea Academy of Fashion, London (1979), kemudian Ghea kembali ke Jakarta dan langsung menarik perhatian pencinta fashion karena karakter karyanya yang menggunakan berbagai unsur khas dari budaya yang berkembang masyarakat lokal, Indonesia.
Ghea juga kembali mempopulerkan jumputan dan lurik ke dalam fashion sampai kini, ia juga tak berhenti berkarya dengan tema kekayaan tanah air, dirinya juga memperkenalkan kain simbut yang merupakan batik kuno dari Banten, busana pengantin Jawa yang berupa kebaya panjang beludru hitam dengan pasangan kutu baru, hingga aksesori dari Sumatra Barat dan kain tenun Indonesia bagian Timur.
Sudah banyak penghargaan yang telah diraih wanita ini ia juga melakukan kolaborasi dengan Ivan Gunawan dalam ajang Indonesia Fashion Week 2018 (IFW).
Dimana mereka mengangkat kebudayaan Batak untuk dipamerkan pada ajang bergengsi tersebut.
Keduanya merancang kain ulos yang disulap menjadi busana daily towear yang sangat terlihat santai dan cantik, potongan feminim dan elegan dengan sentuhan warna monokromatik menambah kesan elegan ketika dipakai.
Selain itu wanita ini juga pernah menerima penghargaan "Best Asian Designer Award" tahun 1987 di Singapura, Apparel Trophy sebagai desainer pakaian siap pakai terbaik Indonesia tahun 1987 dari Redaktur Mode, dan Adikarya Wisata Award tahun 1987.
Selain dipasarkan di sejumlah gerai toko di Jakarta, beberapa karya Ghea juga dapat ditemukan di Aseana Boutique di Kuala Lumpur, Malaysia yang kemudian dipasarkan lagi hingga ke Amerika, Prancis, dan Belgia.
Hartono Gan