Korban Angin Puting Beliung

KORBAN Angin Puting Beliung Kecewa, Dapat Bantuan Tak Layak dari BPBD Medan : Pak Wali Kota Tolong

Alasan BPBD Kota Medan karena tidak ada bos-bos di lokasi, ia jadi tidak bisa mengembalikan bantuan tersebut. 

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ Goklas Wisely  
Ridwan adalah Jalan Pancasila, Gang Panjang, Kecamatan Medan Denai yang mencurahkan isi hatinya karena karena dikasih bantuan tak layak oleh BPBD Kota Medan, Rabu (30/3/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ridwan adalah Jalan Pancasila, Gang Panjang, Kecamatan Medan Denai minta tolong ke Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution agar memperhatikan kinerja BPBD Kota Medan. 

Ridwan mengucapkan hal itu lantaran sebagai korban angin puting beliung mendapatkan bantuan tak layak dari BPBD Kota Medan.

"Jadi apakah bawahan pak wali kota hanya bekerja untuk pak wali kota, bukan untuk masyarakat?" katanya kepada Tribun Medan, Rabu (30/9/2022). 

"Saya salut sama Wali Kota Medan mau bekerja tapi bawahannya tidak mau kerja. Itu lah yang perlu diingat," sambungnya. 

Baca juga: Bantuan BPBD Kota Medan Dianggap tak Layak, Korban Angin Puting Beliung Pulangkan Balok Kayu

Kini ia mengungsi di rumah orangtuanya. Ayah dari tiga orang anak ini menyampaikan keluhannya kepada walikota Medan. 

"Ya pak wali jeli lah melihat bawahannya. Saya pikir kalau ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat, bukan berarti penyakit berbeda - beda, diobati dengan sama," sebutnya. 

"Kan beda jajan anak sekolah SD dengan SMP. Masa kita mengalami kerusakan berat seperti ini hanya berikan bantuan seperti itu," ucapnya. 

Bahkan waktu malam kejadian, BPBD Kota Medan sempat janji mau melihat kondisi dirinya. Tapi karena Walikota Medan tak datang, BPBD juga tak jadi meninjau. 

Diketahui, tepat Rabu (23/3/2022) angin puting beliung menerjang rumah Ridwan. Tidak sedikit kerugian yang dialami. 

"Sore itu, seluruh seng rumah saya terangkat semua. Jadi, awalnya angin itu berputar di sekitar pokok kelapa. Kalau tidak ada pokok kelapa itu, sudah hancur seluruh rumah saya ini," kata Ridwan kepada Tribun Medan, Rabu (30/3/2022). 

"Makanya harus total perbaikannya. Pada malam ini BPBD juga sudah survey terkait kondisi ini. Tapi semalam sore saya diberi bantuan 4 lembar seng dan 4 balok kayu," sambungnya. 

Dikatakan, para pekerjanya saja tidak mau memakai kayu yang diberikan BPBD Kota Medan karena takut patah. 

Baca juga: Puting Beliung Terjang Rumah Warga di Desa Mariah Padang Pesonel Polsek Tebing Tinggi Bantu Warga

Oleh karena itu ia ingin membalikan barang pemberian tersebut. Selain itu seng yang biasanya dipakai berukuran 7 kaki. Sementara yang diberikan hanya 6 kaki sehingga tidak bisa dimanfaatkan juga. 

"Tadi pagi ya saya kembalikan ke BPBD lah karena tidak bermanfaat sekitar pukul 11.00 WIB," ucapnya. 

"Saat saya ke BPBD Medan ada balok kayu dan seng yang tertumpuk di sana," tambahnya. 

Merasa curiga bercampur kesal atas kondisi tersebut, ia coba menghubungi korban angin puting beliung yang merasakan nasib serupa. 

Rupanya didapatinya hampir seluruh korban angin puting beliung yang dijumpainya mendapatkan bantuan serupa. 

"Bahkan di kelurahan Binjai sana juga sama dengan saya. Sementara ada bahan yang ditahan di sana. Kan membingungkan," sebutnya. 

Di samping itu juga, saat ia mengembalikan bantuan itu justru direspon kurang baik dengan BPBD Kota Medan. 

Pihak BPBD Kota Medan sempat berkilah bahwa lebih baik dikembalikan ke pihak ke kelurahan.

Tapi ia menjawab tidak. Sebab, diketahuinya bantuan itu dari BPBD Kota Medan sementara pihak kelurahan hanya penyalur. 

Alasan BPBD Kota Medan karena tidak ada bos-bos di lokasi, ia jadi tidak bisa mengembalikan bantuan tersebut. 

Sempat ia berdebat. Akhirnya, dirinya memilih meninggalkan bantuan tersebut dengan bukti merekamnya dalam video. 

Baca juga: KETAKUTAN saat Lihat Percikan Api, Ini Cerita Korban Angin Puting Beliung

Ridwan mengungkapkan sangat kecewa dengan BPBD Kota Medan. Lebih baik menurutnya tidak usah memberikan bantuan sama sekali. Timbang, seperti sekarang membuat hatinya pilu. 

"Saat ini saya mengungsi di rumah orangtua bersama ketiga anak," ucapnya. 

Ada pun Tribun Medan masih coba untuk mengkonfirmasi terkait kejadian tersebut kepada Kepala BPBD Kota Husni namun belum ada tanggapan. 

(cr8/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved