Kuliner Medan
NIKMATNYA Kulineran di Warung Bebek Pawito Medan, Diramu Secara Tradisional
Ia juga merasa optimis, kalau usaha kuliner Bebek Goreng Pawito, dapat berkompetisi dengan baik di negaranya.
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warung Bebek Goreng Pawito telah hadir di kancah kuliner Medan sejak tahun 2010.
Tidak hanya mendapat perhatian dari Warga Medan, tapi juga incaran bagi wisatawan yang datang ke Indonesia.
Tidak hanya memuji kelezatan menu masakan yang dimiliki Warung Bebek Goreng Pawito Medan, Konsul Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan, Aiyub Omar juga menyebutkan usaha kuliner tersebut pantas melakukan ekspansi bisnisnya ke Malaysia.
Menurut Aiyub Omar, PT ADS yang membawahi brand Bebek Goreng Pawito, telah dikenal memiliki menu masakan unggulan bebek goreng yang diramu secara khas nusantara tersebut.
Baca juga: SERUNYA Bermain Ombak di Pantai Berawe Pangkalan Susu, Bisa Sambil Wisata Kuliner
Ia juga mengatakan untuk harus segera melihat peluang positif ini untuk dapat mengembangkan usahanya ke negeri Jiran.
Baik itu berupa metode berinventasi langsung ataupun membuka peluang usaha franchise bagi investor di Malaysia.
“Saya siap membantu memediasi PT ADS untuk berinvestasi di Malaysia ataupun membuka peluang usaha franchise bagi investor di Malaysia”, kata Aiyub Omar, Kamis (31/3/2022).
Ia juga merasa optimis, kalau usaha kuliner Bebek Goreng Pawito, dapat berkompetisi dengan baik di negaranya.
"Terlebih lagi kalau kepulauan Sumatera dan negara Malaysia mempunyai banyak persamaan baik dalam agama, budaya, tarian, sejarah, bahasa dan termasuk kuliner yang telah membentuk satu persamaan sosial budaya yang unik dan menciptakan hubungan istimewa sebagai serumpun, " tuturnya.
Ia mengatakan beberapa hidangan makanan di Medan, Sumatera khususnya dan Malaysia, memiliki banyak kesamaan dengan resep makanan terutamanya masakan Melayu.
Baca juga: Travel Nasi Rantang Sangu Bapak, Menu Makanan Baru di Sawah Lukis Yang Ramah di Kantong
Seperti penggunaan santan, kelapa parut, kacang-kacangan, lontong, kerupuk kentang pedas atau kentang goreng tapioka dan cabe menunjukkan wujudnya pengaruh Melayu dalam makanan kedua negara ini.
“Sebagai Konsul Jeneral Malaysia yang berada selama 2 tahun lebih di Kota Medan, saya dapati kuliner-kuliner yang ada Medan sangat bervariasi dan memiliki pengaruh berbeda menurut wilayah dan daerah. Bahkan setengah masakan didominasi memiliki pengaruh dari Timur Tengah, India, dan Cina, ” ungkapnya.
Dari segi sejarah, hubungan Malaysia dengan Indonesia dapat dijejaki bermula sejak abad ke-7, dimana Sumatera dan Tanah Melayu (Sekarang Malaysia), ketika itu pernah menjadi sebahagian dari kerajaan besar seperti, Majapahit, Aceh, Sriwijaya, Dharmasraya, Melaka dan Johor-Riau.
“Dalam masa ini, beragam etnik termasuk, Aceh, Minang, Bugis, Banjar dan Jawa hijrah ke Tanah Melayu dan membentuk masyarakat “melayu” yang signifikan pada zaman modren Malaysia selepas penjajahan asing”, jelas Aiyub Omar.
Pada penjajahan Inggris, sambung Aiyub Omar, kehadiran buruh-buruh dari India dan Cina juga memberikan pengaruh besar bagi Tanah Melayu. Sehingga membentuk etnik utama di Malaysia.