Harga Pertamax Naik di Pertamina, Konsumen Mulai Beralih ke Shell: Lebih Murah Kompetitor
PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bahar minyak (BBM) jenis Pertamax terhitung 1 April 2022.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bahar minyak (BBM) jenis Pertamax terhitung 1 April 2022.
Kenaikan BBM jenis pertamax ini berlaku untuk 16 Provinsi di Indonesia.
Dilansir dari pengumuman situs resmi milik Pertamina, kenaikan harga pertamax dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Kenaikan BBM jenis pertamax ini berbeda-beda setiap provinsi.
Namun kenaikan ini ada direntang antara Rp 3.500 per liter hingga Rp 3.550 per liter.
Untuk wilayah Bali harga Pertamax dibanderol Rp 12.500, naik dari sebelumnya yang seharga Rp 9.000 per liter.
Lalu di Maluku naik menjadi Rp 12.750 per liter dari sebelumnya Rp 9.200 per liter.
Baca juga: 25 Perempuan Terjaring Operasi Pekat di Tempat Hiburan Malam dan Hotel, 8 Orang Positif Narkoba
Baca juga: ORLIDE Nababan Tewas di Tangan Anak Pacarnya, Tiga Kali Tikaman di Bagian Dada
Di Sumatera Utara sendiri Pertamax dibandrol harga Rp 12.750 per liternya.
Dari pantauan Tribun Medan di beberapa SPBU di Kota Medan, Jumat (1/4/2022), untuk SPBU masih terpantau ramai seperti biasanya.
Masyarakat masih melakukan pengisian bahan bakar di SPBU, meskipun kompetitornya yang saat ini lebih murah Rp 250.
Odi Siregar, pengguna BBM terpaksa beralih dari produk Pertamina, dikarenakan harga lebih murah.
"Saya sengaja milih kompetitor karena lebih murah. Ya meskipun tidak terlalu pengaruh besar. Namun konsumsi BBM saya sehari bisa dua kali mengisi," katanya.
Kepercayaan terhadap kompetitor Pertamina ini dikarenakan coba produk baru.
"Ini kan baru di Kota Medan. Dan kandungan oktannya juga setara dengan Pertamax. Ya gak masalah lah coba yang baru," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta maaf jika nantinya bakal ada penyesuaian harga untuk BBM RON 92 alias Pertamax.