Liga Champions
KEKECEWAAN Thomas Tuchel Kalah dari Real Madrid, Salah Pilih Bek, Kesal dengan Lukaku
Di mata Tuchel, Chelsea tak akan punya peluang membalikkan keadaan jika bermain seperti di laga ini lagi.
Bek Andreas Christensen-lah yang mendapat sorotan paling tajam.
Ia seakan-akan cuma dipermainkan oleh Vinicius Junior yang sangat leluasa bergerak.
Dengan kata lain, tugas Christensen untuk mengawal Vini gagal total.
Tuchel pun langsung mengganti bek asal Denmark itu dan memasukkan Mateo Kovacic.
Kontra strategi juga coba dilakukan mantan juru racik strategi Dortmund ini.
Ia menarik keluar Ngolo Kante dan memasukkan Hakim Ziyech.
Upaya tersebut setidaknya berhasil menambah intensitas serangan Chelsea.
Namun, penyelesaian akhir masih menjadi pokok utama.
Penyerang Romelu Lukaku bahkan membuang peluang emas di menit ke-68.
Ia berada di posisi yang kosong melompong alias tanpa pengawalan saat menerima umpan silang dari Kai Havertz.
Eks penyerang Inter Milan ini hanya tinggal menanduk bola untuk masuk ke gawang Courtois.
Sayangnya, sundulan yang ia lakukan malah melambung.
"Itu adalah kesalan saya (menugaskan Christensen mengawal Vinicius)," ujar Tuchel.
"(Tentang Lukaku) itu adalah peluang yang terbuang percuma. Tidak akan ada keuntungan gol tandang jadi ketika Anda tertinggal satu gol, itu akan berarti lebih."
"Momentum sebenarnya kembali kepada kami ketika kami mencetak gol."
"Kami juga punya peluang untuk menyamakan kedudukan," lanjutnya.
Chelsea harus bekerja keras di leg kedua untuk memelihara peluang lolos ke babak selanjutnya.
Mereka setidaknya harus membuat dua gol untuk memperpanjang nafas di Liga Champions.
Sembari berharap Real Madrid mengalami kebuntuan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Perseteruan-antara-Thomas-Tuchel-dan-Romelu-Lukaku.jpg)