News Video

Mantan Perwira Marinir Amerika Serikat Bongkar Kejanggalan Insiden Bucha yang Sudutkan Rusia

Mengenai tragedi Bucha, ia menerangkan, pertempuran yang terjadi tak selalu berhubungan dengan peluru, rudal, maupun mortir.

Mengenai hal ini, Rusia telah membantah tuduhan Barat atas tindakan di Bucha.


TRIBUN-MEDAN.COM
- Insiden pembantaian warga sipil di Kota Bucha Ukraina yang disebut akibat aksi kejam pasukan Rusia, kini masih menjadi sorotan.

Mantan perwira Korps Marinis Amerika Serikat (AS) bernama Scott Ritter mengungkapkan sejumlah kejanggalan di Bucha.

Ia menyebut narasi kebohongan yang digunakan Ukraina sebagai senjata perang.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (6/4/2022), Scott Ritter pernah ditugaskan di Uni Soviet sebagai inspektur yang mengimplementasikan Perjanjian INF.

Saat itu ia menjabat sebagai staf Jenderal Schwarzkopf selama Perang Teluk.

Ia juga bertugas sebagai inspektur senjata PBB pada 1991-1998.

Mengenai tragedi Bucha, ia menerangkan, pertempuran yang terjadi tak selalu berhubungan dengan peluru, rudal, maupun mortir.

Ritter menyebut ada kemungkinan Barat telah mengkooptasi pemerintah Ukraina terhadap semua perangkat dan membuat tragedi modern di Bucha.

Hal itu disebutnya sebagai narasi kebohongan yang bukan hanya produk sampingan.

Namun justru sebagai senjata perang.

"Pemerintah Kiev dan penasihat perang mereka dari Barat mungkin telah mengkooptasi semua perangkat penulis drama Aeschylus untuk membuat tragedi modern di kota Bucha di Ukraina."

"Ini adalah sebuah contoh bahwa narasi kebohongan bukan hanya sebagai produk sampingan tapi juga senjata perang," ujarnya

Ia juga menyoroti sumber utama laporan tragedi Bucha.

Baca juga: Zelenskyy Sebut PPB Gagal dan Dibubarkan Saja, Desak Rusia Dikeluarkan

Baca juga: Ceko Menjadi Negara NATO Pertama yang Nekat Kirimkan Tank untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved