Masjid Azizi Tanjung Pura, Peninggalan Megah Kesultanan Langkat yang Dibangun Tahun 1899

Masjid Azizi yang terletak di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut) menjadi salah satu saksi sejarah penyebaran Islam di Indonesia

Editor: Juang Naibaho
Tribun-Medan.com
Masjid Azizi yang merupakan masjid peninggalan Kesultanan Langkat di Tanjung Pura, Langkat, Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com - Dibangun tahun 1899, Masjid Azizi yang terletak di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut) menjadi salah satu saksi sejarah penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Tanah Melayu.

Dihimpun Tribunmedan.com, Masjid Azizi mulai dibangun di masa Kesultanan Langkat oleh Sultan Musa Al Holidin Muazzam Syah pada tahun 1899.

Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 18.000 meter persegi dan dibangun atas saran Syekh Abdul Wahab Rokan.

Masjid yang terletak di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ini baru rampung dan diresmikan oleh putranya, Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah pada 13 Juni 1902.

Saat ini, Masjid Azizi menjadi salah satu cagar budaya nasional.

MASJID Azizi, masjid peninggalan Kesultanan Langkat yang berada di Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Rabu (18/3/2020).
MASJID Azizi, masjid peninggalan Kesultanan Langkat yang berada di Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Rabu (18/3/2020). (TRIBUN MEDAN/M ANIL)

Setiap momen Ramadan, Masjid Azizi ramai dikunjungi oleh pendatang dari luar daerah dan masyarakat setempat.

Masjid yang bercorak perpaduan Timur Tengah dan India ini bia menampung sekitar 2000 jemaah.

Biasanya, warga yang datang untuk melaksanakan ibadah salat dan menikmati suasana masjid peninggalan Kesultanan Langkat.

Selain itu, warga juga melakukan ziarah ke makam Sultan, yang berada di samping masjid.

Baca juga: Panduan Sholat Tahajud di Bulan Ramadhan, UAH Jelaskan Rahasia Istimewa Sholat Malam

Masjid yang terletak di jantung Kota Tanjung Pura ini masih berdiri kokoh meski telah berusia lebih dari 100 tahun.

Bangunan didominasi warna kuning yang sangat kental dengan unsur budaya Melayu.

Terdapat pula berbagai ornamen berupa ukiran di jendela, kubah, bahkan menara masjid yang dipengaruhi dengan budaya Persia, Hindia, Arab dan Turki.

Kehadiran ornamen lampu hias di ruang tengah menambah kemegahan Masjid Azizi.

Detail huruf-huruf Alquran terukir rapi di dinding-dinding.

Bahkan mimbar kayu yang didatangkan dari Turki masih berdiri kokoh hingga saat ini meski sudah berusia ratusan tahun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved