Laut China Selatan

Panglima TNI Jenderal Andika Cueki China, Ancam Indonesia Minta Hentikan Pengeboran Minyak di Natuna

Di mana pasukan dari Inggris, Australia, Jepang, Malaysia, Singapura dan Kanada akan bergabung dalam latihan Garuda Shield 2022 pada 1-14 Agustus.

Editor: AbdiTumanggor
PCG
Kapal penjaga pantai China bernomor lambung 5204 saat berkunjung ke Manila Januari 2020. Kini kapal ini bercokol di ZEEI di Laut Natuna 

Namun seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan: "Setiap komunikasi diplomatik antar negara bersifat pribadi dan isinya tidak dapat dibagikan."

Dia menolak berkomentar lebih lanjut. Sedangkan Kementerian Luar Negeri China, Kementerian Pertahanan dan Kedutaan Besar China di Indonesia tidak bersedia memberikan keterangan.

Tiga sumber lain yang dikutip Reuters membenarkan adanya surat protes China tersebut.

Peta Laut China Selatan dimana paspor baru China memasukkan Natuna dalam wilayahnya
Peta Laut China Selatan dimana paspor baru China memasukkan Natuna dalam wilayahnya (Cfr.org)

Dua dari sumber ini mengatakan China berulang kali menuntut agar Indonesia menghentikan pengeboran di ZEE Indonesia tersebut.

Sebelumnya, China juga keberatan setelah Indonesia mengganti nama perairan ZEE Indonesia di Laut China Selatan dengan nama Laut Natuna Utara.

China mengklaim perairan ZEE Indonesia di Natuna Utara itu merupakan teritorialnya berdasar klaim sepihak dash nine

"(Surat itu) sedikit mengancam karena itu adalah upaya pertama diplomat China untuk mendorong agenda sembilan garis putus-putus (dash nine) mereka terhadap hak-hak kami di bawah Hukum Laut," kata Muhammad Farhan.

Muhammad Farhan memaklumi China adalah mitra dagang terbesar Indonesia dan sumber investasi terbesar kedua, sehingga pemerintah Indonesia tetap diam untuk menghindari konflik atau pertikaian diplomatik dengan China.

Muhammad Farhan juga mengungkapkan, dalam surat terpisah, China juga memprotes latihan militer TNI Amerika Garuda Shield yang berlangsung Agustus lalu di Sumsel.

Latihan militer Garuda Shield, melibatkan 4.500 tentara dari Amerika Serikat dan Indonesia, merupakan acara rutin sejak 2009. Namun baru kali ini China melakukan protes.

"Dalam surat resmi mereka, pemerintah China mengungkapkan keprihatinan mereka tentang stabilitas keamanan di Laut China Selatan," katanya.

Sejak 30 Juni 2021 lalu, China mengerahkan kapal penjaga pantai dan kapal peneliti ke lokasi sekitar pengeboran minyak di Blok Tuna di Laut Natuna Utara.

Selama empat bulan berikutnya, kapal-kapal China dan Indonesia saling membayangi di sekitar ladang minyak dan gas, sering kali datang dalam jarak 1 mil laut satu sama lain.

Data Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) dan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), menunjukkan sebuah kapal penelitian China, Haiyang Dizhi 10, tiba di daerah tersebut pada akhir Agustus, hingga tujuh minggu berikutnya.

Kapal peneliti China ini bergerak lambat dalam pola grid Blok D-Alpha yang berdekatan, yang diperkirakan mempunyai cadangan minyak dan gas bernilai 500 miliar dolar AS.

Kapal Bakamla bayangi coast guard China di ZEE Natuna Utara
Kapal Bakamla bayangi coast guard China di ZEE Natuna Utara (facebook)
Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved