Berita Jiran

MEMALUKAN, PM Malaysia tak Disambut Pejabat Uni Emirat Arab saat Tiba di Dubai, Gini Nasib Dubesnya

Sesuai protokol, tuan rumah minimal mengirimkan pejabat senior mewakili pemerintah untuk menyambut tamu asing, terutama tamu sekelas kepala pemerintah

Editor: Tariden Turnip
bernama
MEMALUKAN, PM Malaysia tak Disambut Pejabat Uni Emirat Arab saat Tiba di Dubai, Gini Nasib Dubesnya. PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob disambut Duta Besar Malaysia untuk UEA Mohd Tarid Sufian satelah tiba di Bandara Al Maktoum Dubai, 29 Maret 2022. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Malaysia dipermalukan karena tidak ada pejabat Uni Emirat Arab ( UEA ) yang menyambut Perdana Menteri ( PM ) Ismail Sabri Yaakob saat berkunjung ke Dubai, 29 Maret 2022.

Buntut, kejadian memalukan ini, Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengandangkan Duta Besar Malaysia untuk UEA Mohd Tarid Sufian dan Konsul Jenderal Malaysia di Dubai, Mohd Hasril Abdul Hamid.

Kini Mohd Tarid dan Mohd Hasril ditarik ke Malaysia, dikandangkan menjadi pegawai biasa di Public Services Department, Kantor Perdana Menteri, tempat yang dianggap sebagai pembuangan sementara pegawai tidak disenangi, menunggu proses selanjutnya.

Diketahui PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob berkunjung ke Dubai, 29 Maret 2022, hanya disambut Duta Besar Malaysia untuk UEA Mohd Tarid Sufian dan Konsul Jenderal Malaysia di Dubai, Mohd Hasril Abdul Hamid, di Bandara Al Maktoum Dubai.

PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob singgah di Dubai setelah melakukan kunjungan resmi tiga hari ke Qatar.

Rombongan PM Malaysia tiba di Dubai tanpa disambut pejabat Uni Emirat Arab, 29 Maret 2022
Rombongan PM Malaysia tiba di Dubai tanpa disambut pejabat Uni Emirat Arab, 29 Maret 2022 (bernama)

Menurut media Malaysia, selama kunjungan di Uni Emirat Arab, PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob menyaksikan penandatangan beberapa MoU untuk meningkatkan kerjasama UEA dan Malaysia.

Namun tidak ada pejabat senior Uni Emirat Arab yang menyambut kedatangan PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob di di Bandara Al Maktoum Dubai.

Padahal sesuai protokol, tuan rumah minimal mengirimkan pejabat senior mewakili pemerintah untuk menyambut tamu asing, terutama tamu sekelas kepala pemerintahan seperti PM Malaysia.

“Tidak ada pejabat senior UEA yang menyambut rombongan PM Malaysia. Sambutan itu tidak sesuai dengan status seorang perdana menteri,” kata sumber yang diungkap FMT.

Tidak diketahui apakah PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengetahui langkah Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengandangkan kedua diplomatnya.

Sumber lain mengatakan pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Malaysia berang dengan keputusan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengandangkan kedua diplomat tersebut.

Seorang sumber mengatakan Duta Besar Malaysia untuk UEA Mohd Tarid Sufian sudah memberitahu Kantor Perdana Menteri Malaysia, bahwa Kerajaan UEA sudah menyampaikan keraguan bisa menyambut kedatangan rombongan PM Malaysia pada 29 Maret 2022.

Kerajaan UEA sudah menyampaikan kedatangan rombongan PM Malaysia pada 29 Maret 2022 dianggap kurang tepat, mengingat ada ratusan tamu penting lainnya yang berkunjung ke Dubai bersempena Dubai Expo 2020 yang berakhir 31 Maret 2022.

Akibat pandemi Covid-19, Dubai Expo 2020 yang semula digelar 20 Oktober 2020 hingga 10 April 2021, akhirnya digeser ke 1 Oktober 2021 - 31 Maret 2022.

Namun entah di mana masalahnya, informasi yang disampaikan diplomatnya tidak diindahkan Kantor Perdana Menteri Malaysia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved