Aksi Demo Mahasiswa

Jawaban Jokowi soal Tiga Periode, Kapolri Ingatkan Mahasiwa yang Unjuk Rasa, Mafia Minyak Goreng

Mahasiswa melakuan aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.

Editor: Salomo Tarigan
Instagram @jokowi
Presiden Jokowi 

TRIBUN-MEDAN.com - Mahasiswa melakuan aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan presiden hingga menyoroti mahalnya minyak goreng.

Di anatra tuntutanya, desak usut tuntas keterlibatan mafia minyak goreng.

Aksi mahasiswa tergabung dalam aliansi mahaswa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Di tengah adanya gelombang unjuk rasa menolak tiga periode, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar rapat terbatas persiapan Pemilu pada Ahad, kemarin.

Baca juga: Dijawab Puan Maharani, Aksi Demo BEM SI Sasar Gedung DPR, Mau Temui Mahasiswa?

Dalam rapat tersebut Presiden menekankan jajarannya untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Pemilu akan digelar sesuai jadwal yakni 2024.

Baca juga: KLASEMEN Liga Inggris, Manchester City Belum Aman di Puncak, Hasil Imbang Lawan Liverpool

"Karena kita jelas sepakat Pemilu akan dilaksanakan Februari 2024 dan Pilkada serentak di November 2024," katanya.

Presiden tidak mau lagi ada spekulasi penundaan Pemilu, perpanjangan masa jabatan, atau tiga periode masa jabatan.

"ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi yang isunya beredar di masyarakat pemerintah tengah melakukan penundaan pemilu, atau spekulasi perpanjangan jabatan Presiden dan yang berhubungan dengan tiga periode," katanya.

Selain itu Presiden meminta agar tahapan Pemilu yang dimulai tahun Juni tahun ini juga dijelaskan kepada masyarakat. Karena berdasarkan ketentuan UU, tahapan Pemilu dimulai 20 bulan sebelum pemungutan suara digelar.

"Dijelaskan sekalian tahapan Pemilu sudah dimulai di pertengahan Juni 2022," pungkasnya.

Kapolri Ingatkan Mahasiswa Waspada

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara soal rencana adanya aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022.

Dia meminta peserta unjuk rasa dan pihak kepolisian mengantisipasi adanya penumpang gelap

Sigit menjelaskan penumpang gelap yang dimaksud adalah oknum yang berusaha menunggangi demonstrasi tersebut.

Menurut Sigit, antisipasi itu diperlukan agar aspirasi yang disampaikan bisa berjalan dan tersalurkan dengan baik tanpa adanya noise atau sumbatan komunikasi.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya (Dok Div Humas Pori)
Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved