Berita Medan
Polisi Sebut Ketua Ranting Pemuda Pancasila Ngaku Dibacoki Geng Motor, Kasat: Kantor PP Diserang
Radja Jaya Wardhana, pemuda yang dibacoki dengan kondisi tangan dan kaki nyaris putus disebut sebagai Ketua Ranting Pemuda Pancasila
"Enggak, dia enggak ada ikut kayak gitu, apalagi jadi ketua," kata Ely kepada Tribun-medan.com, Senin (11/4/2022).
Menurutnya, tudingan tersebut merupakan isu yang beredar.
"Kalau isu yang beredar itu entah apa - apa isinya, ada lagi yang bilang orang itu ngumpul di kafe dan sudah bentrok duluan di kafe itu," ucapnya.
Ia mengatakan, jika memang bentrok tersebut terjadi, pastilah korban mengenali para pelaku yang membacoknya.
"Kalau memanglah orang itu ngumpul di situ dan bentrok, sudah tahulah dia siapa yang bacok dia, ini dia aja enggak ada yang kenal," tuturnya.
Namun, ia menyebutkan bahwa beberapa teman dari anaknya memang benar merupakan anggota OKP di kawasan tersebut.
"Kawan - kawan dia ada beberapa yang ikut OKP, jadi dia pun kadang duduk-duduk sama orang itu di pos nya," katanya.
Sementara itu, Radja Jaya Wardhana juga membantah bahwa dirinya menjabat sebagai Ketua Ranting Pemuda Pancasila.
Meski membantah, tapi Radja Jaya Wardhana mengakui dia sering nongkrong dengan teman-temannya yang anggota Pemuda Pancasila.
"Enggak ada (jadi Ketua Ranting Pemuda Pancasila), cuma ikut - ikut gabung duduk - duduk aja, karena memang lantaran ngumpulnya di situ. Kalau kawan - kawan iya, ikut ikut kek gitu," ungkapnya.
Diketahui, aksi pembacokan dan upaya pembunuhan terhadap Radja jaya Wardhana berlangsung di Jalan Pasar X Marelan, Kecamatan Medan Labuhan, pada Selasa (5/4/2022) menjelang sahur.
Korban yang merupakan warga Jalan Pasar IX, Desa Manunggal, Kecamatan Medan Labuhan menderita luka bacok di tangan dan kakinya.
Bahkan, tangan dan kaki korban nyaris putus ditebas parang.
Korban saat ini sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Imelda.(tribun-medan.com)