Kuliner Medan
Mie Gomak, Kuliner Medan yang Jadi Menu Favorit Saat Buka Puasa
Mie gomak ini merupakan makanan khas Suku Batak yang sering ditemui di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tobasa, Samosir dan Medan.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Mie Gomak adalah salah satu kuliner Medan yang cukup diminati.
Apalagi saat bulan puasa seperti saat ini, banyak yang menjadikan Mie Gomak sebagai salah satu menu berbuka.
Di beberapa tempat penjualan takjil, akan banyak penjual yang menawarkan Mie Gomak sebagai menu jualannya.
Baca juga: Resep dan Cara Membuat Mie Gomak Khas Batak untuk Sarapan

Mie gomak ini merupakan makanan khas Suku Batak yang sering ditemui di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tobasa, Samosir dan Medan.
Nama lain dari Mie gomak ini ialah Mie Lidi, karena bentuknya yang lurus dan ramping sebelum direbus.
Sebutan kata gomak ini berasal dari Bahasa Batak karena saat penyajiannya digenggam menggunakan tangan atau dengan garpu lima jari.
Setelah dimasak, mie ini memiliki tekstur yang lembut dan kenyal, sehingga berbagai usia sangat bisa mencicipi hidangan makanan satu ini.
Untuk cara masaknya pun sangat simpel dimana mie lidi di rebuskan terlebih dahulu, lalu ditumis dengan bumbu andaliman khas medan dan terakhir kasih santan secukupnya.
Baca juga: PEKAN Ramadhan Sumatera Utara 2022 Digelar Mulai 12 April, Ada 50 Stand Kuliner Pilihan
Menurut pedagang takjil Mie Gomak di Jalan Amaliun Medan, Sinda menyatakan bahwa Mie Gomak bisa disajikan dengan bumbu pecal ataupun kering.
"Meskipun masak gunakan santan nanti itu tetap jadinya kering nah ini biasanya bisa awet 1*24 jam saja," ucapnya.
Namun menurut Sinda kebanyakan masyarakat Kota Medan lebih suka membeli mie gomak dicampur dengan kuah pecal.
"Mungkin karena ramadan jadi pengen yang berkuah tapi ada juga yang beli mie gomak kering," ucapnya.
Diakui Sinda bahwa mie gomak ini selalu makanan Favorit dan wajib oleh masyarakat Kota Medan.
"Kalau acara besar seperti buka bersama atau lebaran dan lain-lain ini selalu ada apalagi dikala buka puasa mereka pasti gak pernah ketinggalan untuk beli mi gomak," ucapnya.

Dalam sehari, Sinda mengaku mie gomak miliknya selalu habis dibandingkan menu-menu lainnya.
"Mie gomak ini selalu habis bahkan kurang, saya buat untuk 40 porsi, itu sebelum magrib udah habis," ucapnya.
Untuk harga diakui Sinda bahwa dirinya menjual mulai dari Rp 5.000- 10.000.
"Tergantung mereka minta berapa tapi kebanyakan itu mereka minta Rp 10.000 pastinya porsinya lebih banyak dibanding yang Rp 5.000," ucap Pedagang takjil selama 10 tahun ini.
Baca juga: KULINER Khas Mandailing Laris di Bulan Puasa, Toge Panyabungan dan Pakat Diburu Warga
Diakui Sinda, selama berdagang takjil, ia pasti menjadikan mie gomak menu wajib yang ada saat jualan.
"Ini menu wajib kita saat jualan, selain sate kerang, Jongkong, dan toge penyabungan," tukasnya.
(cr5/Tribun-medan.com)