Habiskan Dana Rp 3 Miliar, Bendungan di Sergai Sudah Retak dan Pintu Klep Bocor

"Bocornya ini terlihat saat air pasang naik, dan terlihat air masuk melalui bagian bawa pintu klep," ujar Maju Butar-butar.

TRIBUN MEDAN / Muhammad Anil Rasyid
Bendungan yang baru dibangun sudah retak di Dusun I, Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Sumatera Utara, Rabu (20/4/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Pembanguan bendungan yang berlokasi di Dusun I, Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Sumatera Utara, diduga terkesan asal-asalan.

Pasalnya bendungan yang dibangun dengan menghabiskan dana dari APBD Kabupaten Serdangbedagai tahun anggaran 2021, dengan nilai kontrak Rp 3.151.265.000 dan dikerjakan oleh PT Daffa Buana Sakti, sudah retak-retak dan diduga tak akan bertahan lama. 

Padahal bendungan ini sendiri baru saja selesai dikerjakan beberapa waktu yang lalu.  Hasil amatan wartawan Tribun Medan, tampak pada bagian atas bendungan retak-retak,tapi sudah dipoles atau didempul. 

Begitu juga pada bagian bawah bangunan bendungan juga terlihat retak-retak. Sedangkan pada bagian pintu klep tampak ada bagian yang sudah rusak atau bocor.

"Bocornya ini terlihat saat air pasang naik, dan terlihat air masuk melalui bagian bawa pintu klep," ujar Maju Butar-butar seorang petani, Rabu (20/4/2022). 

Lanjut Maju, pembangunan bendungan ini bertujuan untuk membantu para petani di Desa Pematang Kuala, tentang kebutuhan air untuk mengairi areal persawahan.

Namun dengan kondisi yang saat ini, maka para petani sangat mengkhawatirkan, apa yang menjadi harapan petani tersebut tidak mungkin terlaksanakan. 

"Seperti yang terjadi saat ini air pasang besar, kemudian airnya asin, karena pintu klepnya ada yang bocor maka air asin tersebut masuk dan akan mengalir ke areal persawahan warga. Sehingga tidak tertutup kemungkinan para petani untuk musim tanam tahun ini para petani tidak bisa bercocok tanam padi," ujar Maju. 

Pembangunan bendungan selama ini memang sangat diharapkan petani. Pasalnya sudah bertahun-tahun lahan pertanian digenangi air asin.

"Tapi dengan kondisi bangunan seperti ini, maka apa yang menjadi harapan dan impian kami selama bertahun-tahun sangat kecewa dan kesal, sebab bendungan tersebut tidak bisa dipergunakan sebagaimana mestinya," ujar Maju. 

"Oleh karenanya kami sebagai petani sangat mengharapkan kepada Pemkab Sergai untuk dapat memperbaiki kembali bangunan yang baru saja selesai dikerjakan itu. Bangunan tersebut akan menjadi sia-sia, sehingga uang negara habis. Tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi para petani," sambungnya. 

Sementara itu menanggapi persoalan tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Irigasi PUPR Sergai, Heru angkat bicara. 

"Pintu klepnya bukan bocor, tapi ada kayu dan sampah-sampah yang ada di bawah. Sehingga pintu klepnya terganjal dan air masuk. Pada dasarnya pembanguan itu untuk menahan air masuk," ujar Heru. 

Heru menambahkan, pembangunan bendungan di Dusun I, Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai, masih dalam perawatan. 

"Maaf pak saya baru di sini, namun walaupun demikian kita akan perbaiki. Dan masih dalam masa perawatan sampai bulan Juni 2022 nanti," tutup Heru.

(cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved