Perang Rusia Ukraina

Putin Klaim Menang di Mariupol, Stop Gempur Ratusan Pembela Ukraina Sembunyi di Pabrik Baja

Putin memerintahkan pasukannya untuk tidak lagi menggempur pabrik baja raksasa Azovstal yang menjadi tempat persembunyian pasukan pembela Ukraina.

HO / Dewan Kota Mariupol / AFP
Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. 

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Vladimir Putin menyatakan pelabuhan Mariupol "dibebaskan" setelah hampir dua bulan dikepung oleh pasukannya.

Ratusan pasukan pembela Ukraina masih bertahan di dalam pabrik baja raksasa Azovstal.

Dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan menteri pertahanannya di dalam Kremlin, Kamis (21/4/2022), Putin mengatakan tidak perlu ada konfrontasi terakhir dengan para pembela terakhir yang ditahan setelah bertahan hampir dua bulan dari pengepungan Rusia.

"Saya menganggap usulan penyerbuan zona industri tidak perlu," katanya kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam pertemuan yang disiarkan televisi di Kremlin.

"Aku memerintahkanmu untuk membatalkannya," katanya seperti dikutip oleh Reuters.

"Tidak perlu naik ke katakombe (kuburan) ini dan merangkak di bawah tanah melalui fasilitas industri ini," katanya.

"Blokir kawasan industri ini sehingga seekor lalat pun tidak bisa masuk."

Shoigu memperkirakan 2.000 pejuang Ukraina tetap berada di dalam pabrik. Putin meminta mereka untuk meletakkan senjata dan menyerah, dengan mengatakan Rusia akan memperlakukan mereka dengan hormat.

Diminta untuk mengomentari keputusan Rusia untuk memblokade pabrik baja daripada menyerbunya, juru bicara kementerian pertahanan Ukraina mengatakan langkah itu membuktikan "kecenderungan skizofrenia" Putin dan tidak memberikan tanggapan lebih lanjut.

Deklarasi kemenangan Putin memungkinkan dia mengklaim hadiah besar pertamanya sejak pasukannya diusir dari Ukraina utara bulan lalu setelah gagal merebut ibu kota, Kyiv.

Tidak Menyerah

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan kepada Putin bahwa Rusia telah membunuh lebih dari 4.000 tentara Ukraina dalam kampanyenya untuk merebut Mariupol dan bahwa 1.478 telah menyerahkan diri. Angka-angka itu tidak dapat diverifikasi. 

Azovstal adalah salah satu fasilitas metalurgi terbesar di Eropa, seluas 11 km persegi, dengan bangunan besar, bunker bawah tanah, dan terowongan.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan koridor kemanusiaan yang disepakati untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik itu tidak berjalan sesuai rencana, dan menyalahkan pasukan Rusia. Dia mengatakan 1.000 warga sipil dan 500 tentara yang terluka harus segera dibawa keluar.

Pada hari Selasa, seorang komandan batalyon nasionalis sayap kanan Azov, mantan milisi yang sekarang tergabung dalam garda nasional Ukraina, menolak seruan Rusia untuk menyerah tetapi mendesak agar warga sipil diselamatkan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved