Ramadhan 1443 Hijriyah

Banyak Belum Tahu, Sholat Isyraq sebelum Sholat Dhuha, Buya Yahya Jelaskan Tata Cara dan Hukumnya

Namun tahukah kamu? Ternyata sebelum salat Duha sahabat muslim juga dapat mengerjakan salat

Editor: Dedy Kurniawan
Gambar oleh Sharon Ang dari Pixabay
Sholat 

TRIBUN-MEDAN.com - Selama bulan Ramadan, umat muslim dianjurkan mengerjakan amalan ibadah sekecil apapun.

Seperti salat Duha, salat Tarawih, sedekah dan lain sebagainya.

Namun tahukah kamu? Ternyata sebelum salat Duha sahabat muslim juga dapat mengerjakan salat sunah lainnya, yakni Salat Isyraq.

Perlu diketahui salat Isyraq merupakan salat sunah yang dikerjakan pagi hari seperti salat Duha.

Baca juga: Sayang Dilewatkan, Inilah Amalan Doa Dibaca Malam Lailatul Qadar Menurut Ustaz Adi Hidayat


Berikut Buya Yahya membeberkan penjelasan tentang salat Isyraq.

Baca juga: Pantas Wulan Guritno Klepek-klepek dengan Brondong 15 Tahun Lebih Muda, Ungkap Old Soul

Buya Yahya pun menuturkan salat sunah ini dikerjakan sebelum salat Duha.

Salat Isyraq adalah salah satu salat sunah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan.

Umat Islam yang melaksanakan ibadah salat sunah termasuk salat Isyraq, akan mendapatkan pahala.

salat isyraq dikerjakan pada pagi hari, yang mana waktu pelaksanaannya mensekati salat Duha.

Baca juga: Putra Siregar & Rico Dipenjara Gegara Chika, Siapa Nuralamsyah Korban Pengeroyokan di Klub Malam?

Baca juga: Keistimewaan Sholat Tarawih Malam 21, Sabda Nabi Sebut Tentang Rumah Terbuat Cahaya di Surga


Bagaimana tata cara salat Isyraq?

Buya Yahya menjelaskan terdapat perbedaan pendapat tentang adanya salat isyraq.

Menurut Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan Syekh Alil Muttaqi al-Hindi, salat Isyraq bukan salat Duha, sedangkan menurut kebanyakan ulama adalah salat Duha.

Dalil yang mendasari kesunahan salat Isyraq di antaranya adalah hadits berikut:

كَانَ إِذَا أَشْرَقَتْ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَإِذَا انْبَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبُعِ النَّهَارِ مِنْ جَانِبِ الْمَشْرِقِ صَلَّى أَرْبَعًا (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي)

Artinya, “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah ﷺ berdiri dan salat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau salat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali t).

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved