Tiga Anak Hilang
Cerita Kepala Desa yang Ikut Saksikan Evakuasi Jenazah Anak Kembar Tenggelam di Kubangan
Dua anak kembar beserta sepupunya tenggelam di kubangan tempat pemancingan di Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjungmorawa
TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Tiga orang bocah yang terdiri dari dua anak kembar dan sepupunya yang tenggelam di kubangan tempat pemancingan di Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang sudah ditemukan oleh warga, Minggu (24/4/2022) pagi.
Jenazah ketiga bocah itu kemudian diserahkan pada pihak keluarga, lalu dibawa ke rumah duka di Dusun VI.
Menurut Kepala Desa Bandar Labuhan, Azman, awalnya mereka menduga bahwa ketiga bocah ini tenggelam di Sungai Bekaca yang masih berada di desanya.
Belakangan diketahui, ada warga yang melihat, bahwa ketiga bocah yang hilang tersebut pergi memancing di kubangan belakang Perumahan Granit.
Baca juga: BREAKING NEWS Tiga Anak Hilang Diduga Tenggelam di Dalam Kubangan Desa Bandar Labuhan
"Kami sempat mencari di Sungai Bekaca. Namun ada informasi dari warga, bahwa ada yang melihat tiga orang anak membawa pancingan ke belakang Perumahan Granit," kata Azman, Minggu (24/4/2022).
Atas informasi itu, warga dan pihak keluarga mencari ketiga bocah tersebut di lokasi dimaksud.
Sejak Sabtu (23/4/2022) kemarin, proses pencarian dilakukan tapi tidak membuahkan hasil.
Namun, pada Minggu (24/4/2022) pagi, jenazah ketiga bocah akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Dari penuturan Azman, jenazah anak kembar yang lebih dahulu ditemukan.
Jenazah Fauzi (9) dan Fauzan (9) ditemukan dalam kondisi terbenam lumpur.
Baca juga: Anak Kembar Tewas Tenggelam di Deliserdang, Kades Bilang Lokasi Kejadian Sempat Akan Dibangun Ini
"Kedalamannya (kubangan) ini ada tiga meter," kata Azman.
Dia menjelaskan, setelah menemukan jenazaj Fauzi dan Fauzan, proses pencarian terus dilakukan.
Alhasil, jenazah korban lain bernama Alif ditemukan beberapa jam setelah penemuan jenazah Fauzi dan Fauzan.
Menurut Azman, lokasi kubangan ini mulanya akan dibangun taman wisata atau rekreasi.
Setelah tiga kali dibangun tembok oleh Osana Kramik, bangunan jebol dihempas banjir.
Tak pelak, rencana pembangunan ditunda hingga saat ini.(tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Penemuan-jenazah-tiga-anak-hilang-dan-anak-kembar.jpg)