Keracunan dari Sumur PT SMGP
Sumur PT Sorik Marapi Geothermal Power Diduga Kembali Racuni Warga, Kasus Sebelumnya Ngendap
PT Sorik Marapi Geothermal Power kembali diduga menyebabkan warga keracunan. Sayangnya, kasus sebelumnya mengendap tak jelas ditangani
Menurut Kapolres Madina, AKBP H.M Reza Chairul, keracunan gas ini diduga akibat kelalaian pihak PT Sorik Marapi Geothermal Power.
Baca juga: Isu Edy-Ijeck Pecah Kongsi Hingga Pasangan Ketiga, Ini Kata Pengamat
Saat itu, PT Sorik Marapi Geothermal Power baru saja menggali sumur gas, dan tengah melakukan percobaan.
Ketika upaya percobaan dilakukan, pipa gas ada yang bocor.
Gas Hidrogen Sulfida atau H2S kemudian menyebar ke permukiman warga.
Tak pelak, warga yang tinggal di radius 300 meter muntah-muntah dan mengalami pusing hebat.
"Akibat insiden ini, ada sekitar 52 orang masyarakat mengalami pusing dan muntah-muntah yang diduga diakibatkan H2S," kata Reza kepada Tribun-medan.com, Minggu (6/3/2022).
Sementara itu, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) 'buang badan' dan diduga ingin 'lepas tangan' terkait kasus dugaan kebocoran gas yang meracuni masyarakat Desa Siabanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.
Baca juga: Edy Rahmayadi Siap Bersaing dengan Golkar yang Dipimpin Ijeck pada Pilkada 2024
Manager Community Development and Community Relations PT Sorik Marapi Geothermal Power, Nina Gultom tidak mengakui adanya kebocoran pipa gas dari proyek yang mereka kerjakan.
Bahkan, Nina justru menyebut bahwa sebelumnya warga sudah menuduh mereka soal adanya kebocoran gas ini, tapi hal itu tidak terbukti.
Pemkab Madina Terkesan Tutup Mata
Kasus keracunan gas yang diduga bersumber dari PT Sorik Marapi Geothermal Power bukan kali pertama terjadi.
Sayangnya, Pemkab Madina terkesan tutup mata.
Sampai detik ini, Pemkab Madina disebut tidak ada melakukan kajian terhadap keberadaan PT Sorik Marapi Geothermal Power.
Karena Pemkab Madina dianggap melakukan pembiaran terhadap keberadaan perusahaan yang bisa mencabut nyawa masyarakat itu, aksi vanadlisme pun terjadi.
Sejumlah fasilitas umum di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal dicoret-coret.
Beberapa diantara fasilitas umum yang dicoret-coret itu adalah halte, tembok warga dan tembok jalanan.