Ngidam Dibonceng Bupati
BEGINI Cerita Wulan, Ibu Hamil yang Ngidam Dibonceng Bupati Batubara saat Keinginannya Terwujud
Seorang ibu hamil nekat meminta Bupati Batubara Zahir untuk memboncengnya menggunakan sepeda motor.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
BEGINI Cerita Wulan, Ibu Hamil yang Ngidam Dibonceng Bupati Batubara saat Keinginannya Terwujud
TRIBUN-MEDAN.com, BATUBARA - Setiap ibu hamil memiliki keinginan (mengidam) hal yang berbeda-beda.
Seperti yang viral baru-baru ini, dimana seorang ibu hamil nekat meminta Bupati Batubara Zahir untuk memboncengnya menggunakan sepeda motor.
Belakangan diketahui wanita tersebut bernama Wulan Ramadani (30) yang sedang hamil delapan bulan melakukan live streaming di akun facebooknya Wulan Ramadani.
Dalam video yang dilihat tribun-medan.com, Senin(25/4/2022), Wulan dengan kegirangan saat dibonceng oleh Bupati Batubara, Zahir dengan mengenakan sepeda motor matik miliknya.
Terlihat juga Zahir berbicara dengan warga dengan mengatakan bahwa Wulan minta dibonceng karena sedang mengidam.
"Ini ngidam, ngidam dia. Minta dibonceng," kata Zahir sambil membawa sepeda motor.
Saat dijumpai, Wulan mengaku nekat melakukan hal tersebut akibat ngidamnya yang melihat Bupati Zahir saat berkunjung melakukan safari ramadan ke kampungnya di Desa Bandar Rahmat, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
"Saya nekat aja, bilang ke pak Zahir. Rupanya pak Zahir itu respon mau bonceng saya," kata Wulan.
Ia mengaku, ngidamnya tersebut datang ketika saat Bupati Zahir sedang berkunjung ke desanya.
"Tiba-tiba aja. Kepengen di bonceng sama pak Zahir. Syukur kesampaian," katanya.
Ia merasa senang karena karena keinginannya tersebut dapat dikabulkan.
"Semoga kelahiran anak kedua saya nanti lancar tanpa halangan. Dan rezekinya juga lancar seperti bapak Bupati kita," katanya.
Sementara, Zahir saat di konfirmasi mengaku terkejut dengan aksi Wulan. Dimana ia tidak menduga ada ibu-ibu yang menghampirinya dengan permintaan untuk di bonceng naik sepeda motor.
"Namanya ngidam ya, keinginannya dipenuhi. Untung dia minta naik sepeda motor. Kalau minta di gendong waduh, tidak sanggup saya," kata Zahir sambil tertawa.
Ia mengaku, awalnya datang kekampung tersebut untuk melihat keberadaan kampung nelayan yang tidak pernah dikunjungi oleh pemerintah sebelumnya.
"Sehingga kami kemari melakukan safari ramadan sekaligus melihat kampung yang tidak pernah dikunjungi pemerintah ingin melihat gimana kondisi di kampung ini, pertumbuhannya bagaimana," katanya.
(cr2/tribun-medan.com)