Perang Rusia Ukraina

Jahatnya Tentara Rusia Diungkap Dokter Forensik saat Melakukan Pemeriksaan Puluhan Mayat Warga Sipil

Tuduhan kejahatan perang yang ditujukan terhadap tentara Rusia saat memerangi Ukraina muncul lagi.

Editor: Salomo Tarigan
Alexander NEMENOV / AFP
Tentara Rusia 

TRIBUN-MEDAN.com - Tuduhan kejahatan perang yang ditujukan terhadap tentara Rusia saat memerangi Ukraina muncul lagi.

Hal ini diperkuat saat dokter forensik melakukan pemeriksaan puluhan mayat warga sipil

Puluhan warga yang tewas selama pendudukan Rusia di kota Bucha, Ukraina.

Ternyata mereka terbunuh oleh panah logam kecil dari jenis peluru yang ditembakkan oleh artileri Rusia, menurut dokter forensik.

Ahli patologi dan koroner telah melakukan postmortem pada mayat yang ditemukan di kuburan massal di wilayah utara Kyiv, di mana pasukan pendudukan Rusia telah dituduh melakukan kejahatan perang.

Ahli mengatakan menemukan panah logam kecil, yang disebut flechette, tertanam di kepala dan dada orang.

“Kami menemukan beberapa benda yang sangat tipis, seperti paku di tubuh pria dan wanita dan begitu juga rekan-rekan saya yang lain di wilayah itu,” kata Vladyslav Pirovskyi, seorang dokter forensik Ukraina kepada Guardian dilansir Minggu (24/4/2022).

“Sangat sulit menemukan itu di dalam tubuh, mereka sangat kecil. Mayoritas tubuh ini berasal dari wilayah Bucha-Irpin.”

Pakar senjata independen yang meninjau gambar panah logam yang ditemukan di tubuh, mengonfirmasi bahwa itu adalah flechettes, senjata anti-personil yang banyak digunakan selama perang dunia pertama.

Anak panah logam kecil ini terkandung dalam tank atau peluru senapan lapangan.

Setiap peluru dapat berisi hingga 8.000 flechette.

Setelah ditembakkan, peluru meledak ketika sekering waktunya aktif dan meledak di atas tanah.

Flechettes, biasanya antara 3 cm dan 4 cm, terlepas dari cangkang dan menyebar dalam jangkauan lengkungan berbentuk kerucut dengan lebar sekitar 300 m dan panjang 100 m.

Saat mengenai tubuh korban, anak panah dapat kehilangan kekakuannya, membengkok menjadi kail, sedangkan bagian belakang anak panah, yang terbuat dari empat sirip, sering terlepas sehingga menyebabkan luka kedua.

Menurut sejumlah saksi di Bucha, peluru flechette ditembakkan oleh artileri Rusia beberapa hari sebelum pasukan mundur dari daerah itu pada akhir Maret.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved