KKB Papua

TERKINI KKB PAPUA, Kontak Senjata Dua Jam, Panglima KKB Ditembak Mati dan Satu Ditangkap Hidup-hidup

Konflik antara Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang disebut sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan aparat keamanan masih terus terjadi

Editor: AbdiTumanggor
UCA News
KKB Papua 

TRIBUN-MEDAN.COM - Konflik antara Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang disebut sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan aparat keamanan masih terus terjadi hingga tahun ini.

Konflik menyebabkan banyak warga, aparat keamanan, dan anggota OPM menjadi korban.

Dalam empat bulan terakhir, kontak tembak di antara keduanya menyebabkan enam anggota TNI dan empat anggota KKB tewas. Selain itu, 14 anggota TNI, 2 anggota Polri, dan seorang anggota KKB terluka.

KKB tidak hanya menyerang aparat keamanan, tetapi juga warga sipil.

Sejak Januari hingga April tahun ini saja, 11 warga sipil tewas dan tiga warga luka-luka akibat serangan KKB.

Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christmas Warinussy, mengatakan, pihaknya terus menyerukan agar kedua belah pihak yang terlibat konflik bersenjata menghentikan kekerasan di tanah Papua. Sebab, konflik membuat warga menjadi korban dan pelayanan publik terganggu.

Ia berharap, ada dialog antarpara pihak yang bertikai selama ini, baik secara formal maupun informal. Dialog untuk mencapai kesepakatan damai dapat dilakukan di mana pun, baik di dalam maupun luar Papua.

Tampat dari kejauhan, beberapa rumah di Kampung Kago, terbakar akibat aksi KKB, Ilaga, Puncak, Papua, Rabu (6/4/2022)
Tampat dari kejauhan, beberapa rumah di Kampung Kago, terbakar akibat aksi KKB, Ilaga, Puncak, Papua, Rabu (6/4/2022) (Dok Humas Polda Papua)

Tembak Warga Sipil

Kini, KKB Papua punya taktik licik, apabila anggotanya ditindak tegas aparat gabungan TNI dan Polisi.

Sebagai langkah balas dendam, KKB bukan hanya mencari celah untuk menembak aparat, tetapi juga membantai warga sipil dan pekerja kemanusiaan.

Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey, aksi KKB terbaru merupakan balasan, apabila mendapat tekanan dari aparat keamanan.

Demikian juga bila ada anggota kelompok tersebut tewas dalam operasi penegakan hukum.

"Mereka (KKB) akan cari sasaran kalau bukan anggota maka warga sipil dan sedikit menyasar non-Papua," ujar Frits Ramandey kepada Tribun-Papua.com, di Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (26/4/2022).

Menurut Frits, KKB meneror warga sipil menyusul tewasnya dua anggotanya di tangan Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz.

Komnas HAM juga turut prihatin atas tewasnya Samsul Sattu (45), warga sipil yang ditembak KKB di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Senin (25/4/2022).

Samsul Sattu merupakan warga Toraja yang bekerja sebagai tukang ojek di Distrik Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak.

Ia ditembak sekira pukul 16.30 WIT, saat menikmati kopi di teras rumahnya.

"Kelompok ini memang punya problem, di mana kalau anggota mereka dibunuh, baru tidak dibalas, maka akan terkena sanksi."

"Jadi kemungkinan pola ini digunakan KKB. Ini adalah pola dan hubungan adat," ucapnya.

Meski begitu, teror dan kekerasan KKB yang terus-menerus tak akan mendapat simpati dari publik.

"Kami Komnas HAM menekankan, kalau mau Papua damai harus ada keterlibatan semua pihak, termasuk aparat. Mestinya secara organisasi, pelaku harus ditegur pimpinannya," kata Frits.

Dia menambahkan, tujuan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tak akan tercapai apabila tak bisa mengendalikan sayap militernya.

"Kami sudah bertemu dengan pimpinan KKB di Ilaga dan bicara sama mereka, jangan ada kekerasan. Jadi sekali lagi, Komnas HAM prihatin atas insiden mengakibatkan warga sipil tak berdaya menjadi sasaran," pungkasnya.

Drone milik TNI berhasil merekam pergerakan anggota KKB yang melakukan aksi teror di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (20/2/2022).
Drone milik TNI berhasil merekam pergerakan anggota KKB yang melakukan aksi teror di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (20/2/2022). (Dok Pendam XVII Cenderawasih)

KKB Bakar Asrama Pegawai Pemda Nduga, Satu Orang Ditangkap

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) diduga juga membakar asrama pegawai milik Pemerintah Kabupaten Nduga, Papua, yang dihuni 26 pegawai di Distrik Kenyam, Selasa (26/4/2022).

Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun satu pelaku telah ditangkap pada Rabu (27/4/2022).

Dikutip dari Kompas.Id, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal membenarkan peristiwa pembakaran rumah yang dihuni para pegawai Pemda Nduga itu.

Diduga kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terlibat di balik aksi itu.

Ia menuturkan, pembakaran hunian pegawai itu terjadi pada pukul 21.16 WIT.

Sebanyak 26 pegawai yang bermukim di tempat itu berhasil dievakuasi aparat keamanan.

”Setelah pembakaran pada Selasa malam, terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dan KKB pada Rabu pagi. Kini para pegawai telah mengamankan diri di rumah kerabatnya,” papar Ahmad.

Ahmad menuturkan, kelompok Egianus diduga terlibat karena selama ini merekalah yang sering terlibat aksi kekerasan di Nduga.

Sejak akhir tahun 2018 hingga kini, kelompok Egianus terlibat dalam penyerangan aparat keamanan dan warga sipil.

Seorang warga berinisial M telah ditahan pihak kepolisian.

Oknum tersebut diduga salah satu pelaku aksi pembakaran asrama pegawai.

”Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara. Kondisi di Kenyam, ibu kota Nduga, sudah kondusif pada hari ini,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz menyatakan, pihaknya telah bersiaga menjelang perayaan Lebaran tahun ini di kabupaten-kabupaten yang rawan serangan kelompok kriminal bersenjata. Daerah-daerah itu, antara lain, Intan Jaya, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo.

KKB Papua
KKB Papua (UCA News)

KKB Ditembak Mati dan Ditangkap Hidup-hidup

Kontak senjata terakhir mengakibatkankan Panglima KKB Lapangan Kodap III Kampung Ondugura yang disebut berpangkat brigadir jenderal (brigjen) Luki Murib tewas tertembak.

Kemudian kontak senjata di Nduga, Papua, Rabu kemarin. Pentolan KKB itu nekat menyusup ke dalam pos untuk menebar teror, tetapi berhasil dibekuk sebelum melakukan aksi yang membahayakan.

Anggota KKB di Nduga itu dibekuk anggota Yonif R 431/SSP kemarin pagi.

Kapolres Nduga AKBP I Komang Budiartha membenarkan terkait penangkapan satu pentolan KKB oleh prajurit TNI.

"Iya satu orang diduga KKB tertangkap setelah terjadi kontak tembak," ungkap AKBP Komang Budiarta kemarin.

Kata dia saat ini terduga KKB masih menjalani pemeriksaan.

"Kami masih lakukan interogasi terhadap yang bersangkutan," ucap AKBP Komang Budiarta.

Perwira polisi berpangkat melati di pundak ini menambahkan situasi Kamtibmas di Nduga relatif aman, meski statusnya siaga 1.

"Puji Tuhan kondusif, tetapi kami tetap tingkatkan kewaspadaan dan kami terima gelar Patroli," bebernya.

Kapendam Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf Herman Taryaman membenarkan penangkapan pentolan KBB kemarin.

"Iya benar satu orang KST tertangkap," kata Letkol Inf Herman Taryawan kemarin.

Menurut Letkol Inf Herman, penangkapan tersebut terjadi ketika terjadi kontak tembak.

"Sempat terjadi kontak, saat itu pelaku hendak menyusup ke dalam pos," beber Letkol Inf Herman Taryawan.

Letkol Inf Herman Taryawan menerangkan setelah diamankan, pelaku langsung diserahkan kepada aparat Kepolisian.

"Seusai diamankan, pelaku kami bawa ke Pos Satgas Damai Cartenz untuk pengembangan lebih lanjut," jelasnya.

Letkol Inf Herman Taryawan menambahkan kontak tembak dengan gerombolan separatis terjadi pukul 05.00 WIT.

Ada pun kontak senjata sekitar dua jam dan tidak ada korban.

(*/tribun-medan.com/tribunpapua.com/kompas.id)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved