News Video
Pasukan Ukraina Hancurkan Sistem Rudal Anti-Pesawat dan Pos Komando Rusia di Pulau Ular
Ukraina mengatakan bahwa militernya telah menyerang pos-pos di Pulau Ular yang dikuasai oleh pasukan Rusia.
Komando Operasi Selatan masih mendata jumlah tentara Rusia yang tewas.
TRIBUN-MEDAN.COM - Ukraina mengatakan bahwa militernya telah menyerang pos-pos di Pulau Ular yang dikuasai oleh pasukan Rusia.
Pulau yang berada di Laut Hitam itu menjadi terkenal ketika tentara Ukraina yang ditempatkan di sana menolak tuntutan menyerah dari Moskow.
Komandan dari pasukan selatan Ukraina mengatakan, pihaknya telah menghancurkan sebuah pos komando Rusia dan sistem rudal anti-pesawat pada Selasa (26/4) kemarin.
Dengan adanya serangan tersebut, jumlah pasukan Rusia di Pulau Ular telah berkurang.
Meski begitu, Komando Operasi Selatan masih mendata jumlah tentara Rusia yang tewas.
Dikutip dari Daily Mail, pasukan Moskow telah menduduki pulau itu sejak hari pertama invasi.
Pulau kecil ini menjadi simbol perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia, setelah percakapan radio antara tentara Ukraina dan Rusia viral.
Prajurit Ukraina mengatakan kepada awak kapal perang Rusia yang menuntut mereka untuk menyerah.
"Kapal perang Rusia, pergilah," teriak tentara Ukraina kepada pasukan Rusia.
Tentara Ukraina ditawan, namun kemudian ditukar dengan tawanan Rusia.
Baca juga: Putin Ingatkan Negara Barat & Bersumpah Operasi Khusus di Ukraina akan Digenapi Tanpa Syarat
Baca juga: Rudal Kalibr Rusia Melesat Hancurkan Gudang Senjata Kiriman NATO ke Ukraina
Baca juga: Pasukan Yahudi dari Israel Didatangkan ke Ukraina, Siap Tempur Lawan Rusia & Disediakan Kamar Hotel
Roman Hrybov, prajurit yang menyampaikan pesan itu, kemudian diserahkan kembali ke Ukraina dalam pertukaran tawanan dan dianugerahi medali atas tindakannya.
Tak lama kemudian, kapal perang Moskva yang menjadi kebanggan Rusia berhasil ditenggelamkan Ukraina di Laut Hitam.
Ukraina mengklaim bahwa pasukannya menembakkan rudal Neptunus ke kapal tersebut hingga terbakar dan tenggelam.
Sementara Rusia membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa tenggelamnya kapal akibat amunisi yang meledak.
(Tribun-Video.com)