Pengakuan Pelaku Lempar Bus Sartika yang Menewaskan Penumpang, Dalangnya Erikson Sianipar Dendam
Pelaku adalah Erikson Sianipar (37) yang berperan sebagai dalang pelemparan, dan Bonar Sinaga (28) selaku eksekutor. . .
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Salomo Tarigan
Dia menyebut, pemilik Bus Sartika telah memecatnya pada tahun 2020 lalu dan tidak membayar penuh uang perawatan mobil sekitar Rp 4 juta.
Karena itulah, dia merencanakan pelemparan batu dan menyuruh Bonar Sinaga pada 29 April lalu.
Kepada eksekutor, Erikson berpesan untuk memberi pelajaran kepada mantan bos pemilik mobil agar merasakan jika mobilnya rusak.
"Saya merasa kecewa kepada pemilik mobil. Uang yang sudah terpakai di dalam mobil tidak dikembalikan oleh pemilik mobil pribadi," kata Erikson Sianipar kepada awak media, Senin (9/5/2022).
Sementara Bonar Sinaga mengaku diperintahkan oleh Erikson Sianipar dan dibayar Rp 300 ribu.
Dia beraksi sendirian sambil membawa batu berukuran sekepal tangan orang dewasa.
Penumpang Meninggal
Ketika mobil tersebut melintas, Bonar Sinaga yang mengendarai sepeda motor Honda Supra, melemparkan batu tersebut ke arah kaca depan mobil.
Akibat pelemparan tersebut, seorang penumpang bernama Alwi yang duduk di kursi tengah bagian sopir mengalami luka serius pada bagian kepalanya.
Setelah dirawat enam hari di rumah sakit, Alwi meninggal dunia.
Baca juga: Bosan di Man United, Tawaran Manchester City pun Ditolak, Paul Pogba ke PSG atau Real Madrid?
Baca juga: DISIARKAN LANGSUNG Timnas U23 Indonesia vs Timor Leste, Asnawi Mangkualam Bergabung
"Biar dia tau rasanya merawat mobil seperti apa," kata Bonar Sinaga menirukan ucapan Erikson Sianipar.
(Cr25/tribun-medan.com)