Berita Seleb
Awkarin Ungkap Sakit Mental dan Sikap Mantan, Gerah Dituding Penyebab Kematian Oka Mahendra
Mahendra Putra, mantan kekasih selebgram Karin Novilda atau dikenal sebagai Awkarin ramai diperbincangkan.
TRIBUN-MEDAN.com - Mendadak, Oka Mahendra Putra, mantan kekasih selebgram Karin Novilda atau dikenal sebagai Awkarin ramai diperbincangkan.
Pasalnya, muncul tuduhan Awkarin sebagai penyebab Oka Mahendra mengakhiri hidupnya.
Diketahui Oka Mahendra dan Awkarin menjalin kasih beberapa tahun lalu saat masih bergabung dalam Takis Entertainment.

Namun saat itu, Oka Mahendra yang sempat jatuh sakit setelah putus dari Awkarin.
Hingga Oka Mahendra meninggal dunia tanpa diketahui penyebabnya pada Juli 2017 lalu.
Tuduhan itu disampaikan oleh akun Play It Safe Baby (PISB) melalui akun cadangannya, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Olla Ramlan Buka Suara Soal Pasangan Baru Aufar Hutapea : Kenalkan Dulu Sama Anak
Baca juga: Rahasia Awet Muda Istri Roy Marten, Paras Anna Maria Tak Pudar di Usia 58 Tahun
Sontak saja, muncul reaksi beragam terkait tudingan yang belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Mendengar tuduhan itu, Awkarin melalui Instagram Story mengaku tak percaya.
"Gue bener-bener merinding baca ketikan kalian.
Baca juga: Ternyata Perkawinan Sedarah Kucing Sama Halnya dengan Manusia, Perhatikan Tanda-tanda Berikut
Sudah berlangsung selama lima tahun lamanya aku bungkam soal ini. Karena untuk apa ngebahas orang yang sudah tenang di sana. Merinding banget. Berkali-kali dari tadi nelen ludah," tulis Awkarin di Instagram Story-nya @awkarin, Senin (9/5/2022).
Dia kemudian sebenarnya mendiang Oka memiliki penyakit mental.
"Alm memang memiliki penyakit mental yang di mana dia bisa mengatakan hal-hal yang tidak sebenarnya terjadi.
Dan itu yang membuat semua orang mislead tentang apa yang sebenarnya terjadi, termasuk pun dengan orangtuanya.
Aku sangat mengerti kenapa pada saat itu keluarga almarhum sangat marah padaku. Entah apa yang diceritakan almarhum ke mereka sebelum kejadian itu terjadi.
But it's understandable, masih dalam keadaan shock, mereka pasti mencari alasan untuk disalahkan, bukan?," imbuhnya.